Pengobatan Medis dan Pengobatan Alternatif
Sakit adalah hal yang dihindari. Sebab ketika sakit, seseorang tidak dapat bekerja ataupun berupaya memperbaiki perekonomiannya. Hal ini menyebabkan kualitas hidupnya berkurang dan menjadi beban untuk orang lain ataupun negara.
Ketika sakit, ada dua jenis pengobatan yang dapat dipilih, yaitu pengobatan medis atau pengobatan alternatif. Tujuan kedua jenis pengobatan tersebut sama, yaitu agar sehat.
Pengobatan medis mengintegrasikan pengetahuan dan inovasi. Dimana obat-obatan yang diberikan lewat resep dokter, sudah melalui tahap penelitian dan uji coba. Sehingga keamanannya terjamin.
Selain itu, pengobatan medis pun teregistrasi atau terdaftar di pemerintahan. Saat ada malpraktek ataupun kesalahan pihak medis, maka pasien berhak mendapatkan ganti kerugian atau pertanggungan.
Umumnya, pengobatan medis bekerja lebih cepat. Sehingga waktu penyembuhan lebih singkat. Namun, ada harga yang harus dibayar untuk BPJS, obat-obatan, ataupun jasa dokter.
Pengobatan alternatif murah, bahkan umum dipakai di desa-desa. Sehingga, selain mantri dan bidan, di desa terkenal pula istilah dukun. Yaitu, orang yang berusaha menyembuhkan orang lain dengan cara alternatif.
Obat-obatan pada pengobatan alternatif, kadang terbukti ampuh, tetapi ada pula yang tidak efektif. Obat-obat tersebut belum diteliti ataupun diuji coba.
Hingga saat ini, baik pengobatan medis ataupun pengobatan alternatif, sama-sama belum terbukti ampuh 100%. Sebab masih banyak misteri kehidupan yang hanya menjadi rahasia Tuhan.
Untuk tiap-tiap orang, efek pengobatan medis atau pengobatan alternatif pun berbeda-beda.
Tangkal Covid-19 dengan Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup sehat perlu diaplikasikan ketika hidup berdampingan dengan virus Corona, yaitu:
