Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di KLHK

Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kesetiakawanan Saat Pandemi Covid 19

12 Januari 2022   19:58 Diperbarui: 12 Januari 2022   20:05 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Wo tak kiro. Tiwas degdegan cah."

Chistiana tidak bisa ikut ke rumah Tutik, karen ada pekerjaan di rumah. "Salam wae enggo Tutik yo cah."

Nanok masih mendampingi Rohman dan mengarahkan untuk terus ke selatan sampai ringroad selatan lalu belok kiri menuju Jl. Paris.

"Iki ngidule tekan kampus ISI, Nok?"

"Enggak yo."

Tidak lama dari bagjo perempatan Jl. Paris, Nanok meminta Rohman untuk menurunkan kecepatanya, karena sebentar lagi akan ambil kiri. Namun Nanok lupa pertigaan yang dimaksud.

"Weh iki Man."

Hampir saja bablas, dan Hendro yang persis dibelakanganya nampak ngedim, tanda protes kalau Rohman mengerem mendadak.

Setelah melewati jalan kampung dan persawahan, akhirnya sampai di dekat rumah Tutik. Sementara itu Masrukan dan Slamet sudah menunggu di teras sebuah mesjid di pingir jalan.

Tidak jauh dari Mesjid, mereka jalan kaki sekitar 300-an meter untuk menuju rumah Tutik. Seperti di rumah Tedi, mereka membopong paket sembako sebagai Tali kasih mereka.

"Assalmu'alaikum...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun