Saat ini, ratusan influencer sedang memperjuangkan nasibnya yang terkena penipuan bermodus endorse tiga brand pakaian ternama, yaitu Elzatta, Batik Semar, dan Giordano. Total kerugian mencapai Rp 5 Miliar. Sebagian besar nano - mikro influencer itu adalah ibu rumah tangga. Kasus ini bermula dari informasi penawaran job endorse produk Elzatta di whatsapp, facebook, dan instagram oleh orang-orang yang mengaku sebagai Duta Elzatta. Â
Job endorse ini menggunakan sistem reimburse atau penggantian dana pembelian produk Elzatta. Para influencer harus mentransfer pembayaran deposit pembelian produk yang sudah ditentukan, misalnya untuk kerudung Rp 150 ribu, tunik Rp 400 ribu, dan gamis Rp 500 ribu.Â
Setelah produknya diterima, influencer harus menyetorkan foto memakai produk Elzatta dengan ditambahkan  logo Elzatta. Setelah fotonya disetujui, kemudian diunggah ke instagram dengan mengetag dan memention akun instagram Elzatta dan toko Elzatta yang mengirimkan produk tersebut. Setelah 30+ hari kerja, influencer akan menerima reimburse atau penggantian dana dan fee endorse.Â
Sekilas, job endorse ini mirip dengan job endorse yang biasa diterima oleh para influencer. Duta Elzatta yang merekrut para influencer ini, menjelaskan alasan kampanye produk ini diadakan. Yaitu bahwa Elzatta baru saja menerima suntikan dana sebesar Rp 300 miliar dan akan diberikan kepada toko-toko Elzatta di seluruh Indonesia.Â
Syaratnya, toko-toko itu harus meningkatkan omzet penjualannya. Jadi, kampanye produk ini adalah trik dari toko-toko tersebut agar bisa mendapatkan insentif dari Elzatta. Sehingga para influencer dilarang menanyakan soal kampanye ini kepada Elzatta Pusat.Â
Kampanye ini dipegang oleh orang yang mengaku sebagai Markom toko Elzatta Jogja City Mall, yaitu Yeni Aliviawati (YA). Tentu saja para influencer tidak berhubungan dengan YA. Mereka hanya berhubungan dengan Duta Elzatta yang sudah memiliki kedekatan dengan para influencer karena para Duta ini juga seorang influencer. Semua transaksi pembayaran ditransfer ke rekening Duta Elzatta, lalu diteruskan ke rekening YA.Â
Beberapa influencer menanyakan kebenaran kampanye ini kepada toko-toko yang dikira bekerjasama dan dibenarkan oleh toko-toko tersebut, sehingga membuat para influencer merasa yakin  bahwa kampanye ini memang benar adanya.
Kampanye ini sendiri sudah berjalan kurang lebih 4 bulan yaitu bulan April 2022 dan pada awalnya berjalan lancar. Pembayaran reimbursement dan feenya juga diberikan sesuai jadwal. Tidak ada imbauan dari Elzatta Pusat jika kampanye ini ilegal. Namun, pada akhir bulan Agustus, jadwal pembayarannya mulai molor dan tersendat-sendat bahkan berhenti sama sekali.Â
Para influencer pun mulai menerka-nerka dan curiga apakah ini penipuan. Sebagian dari mereka mulai menanyakannya kepada Elzatta Pusat dan baru keluar imbauan dari Elzatta Pusat bahwa kampanye ini ilegal pada bulan September 2022. Dengan kata lain, kampanye ini adalah modus penipuan.
Selain menggunakan nama Elzatta, YA juga menggunakan nama Batik Semar dan Giordano. Kedua brand ini juga menolak telah bekerjasama dalam kampanye produk ini dan YA hanyalah agen yang membeli produk mereka. Para influencer merasa kebingungan, karena kampanye ini sudah berjalan berbulan-bulan tetapi imbauan penipuan baru keluar setelah influencer menderita kerugian nyaris Rp 5 miliar.Â
Sementara itu, ribuan foto telah diunggah ke instagram dengan mengetag dan memention akun instagram brandnya dengan menggunakan hastag #SayaPakeElzatta #VersiTerbaikku sebagaimana job endorse lainnya.Â
Apakah yang sebenarnya terjadi? Hal itulah yang sedang diperjuangkan oleh para influencer dengan membawa kasus ini ke kepolisian. Sebab, setelah ditelusuri, ditemukan postingan IG Story dari korban lain, bahwa YA pernah melakukan penipuan serupa pada tahun 2019.Â
Tentu saja omzet penjualan ketiga brand tersebut sudah pasti naik, karena sebagian uang influencer memang dibelikan produk-produk tersebut. Hanya saja harganya lebih mahal daripada harga asli yang di toko.Â
Lalu, setelah penipuan terkuak, banyak produk yang tidak sampai ke tangan para influencer meskipun uangnya sudah dibayarkan kepada Duta Elzatta. Para Duta juga mengaku sudah mentransfer semua uang itu kepada YA. Untuk mengusut kasus ini, beberapa Duta Elzatta sudah melapor ke polisi, sedangkan sisanya mulai menunjukkan tanda-tanda melarikan diri dengan menonaktifkan instagram dan sulit dihubungi.Â
Dengan adanya kasus penipuan ini, ke depannya para influencer harus lebih selektif lagi dengan penawaran kerjasama meskipun itu berasal dari teman sesama influencer yang kelihatannya bisa dipercaya.