Kampanye ini sendiri sudah berjalan kurang lebih 4 bulan yaitu bulan April 2022 dan pada awalnya berjalan lancar. Pembayaran reimbursement dan feenya juga diberikan sesuai jadwal. Tidak ada imbauan dari Elzatta Pusat jika kampanye ini ilegal. Namun, pada akhir bulan Agustus, jadwal pembayarannya mulai molor dan tersendat-sendat bahkan berhenti sama sekali.Â
Para influencer pun mulai menerka-nerka dan curiga apakah ini penipuan. Sebagian dari mereka mulai menanyakannya kepada Elzatta Pusat dan baru keluar imbauan dari Elzatta Pusat bahwa kampanye ini ilegal pada bulan September 2022. Dengan kata lain, kampanye ini adalah modus penipuan.
Selain menggunakan nama Elzatta, YA juga menggunakan nama Batik Semar dan Giordano. Kedua brand ini juga menolak telah bekerjasama dalam kampanye produk ini dan YA hanyalah agen yang membeli produk mereka. Para influencer merasa kebingungan, karena kampanye ini sudah berjalan berbulan-bulan tetapi imbauan penipuan baru keluar setelah influencer menderita kerugian nyaris Rp 5 miliar.Â
Sementara itu, ribuan foto telah diunggah ke instagram dengan mengetag dan memention akun instagram brandnya dengan menggunakan hastag #SayaPakeElzatta #VersiTerbaikku sebagaimana job endorse lainnya.Â
Apakah yang sebenarnya terjadi? Hal itulah yang sedang diperjuangkan oleh para influencer dengan membawa kasus ini ke kepolisian. Sebab, setelah ditelusuri, ditemukan postingan IG Story dari korban lain, bahwa YA pernah melakukan penipuan serupa pada tahun 2019.Â
Tentu saja omzet penjualan ketiga brand tersebut sudah pasti naik, karena sebagian uang influencer memang dibelikan produk-produk tersebut. Hanya saja harganya lebih mahal daripada harga asli yang di toko.Â
Lalu, setelah penipuan terkuak, banyak produk yang tidak sampai ke tangan para influencer meskipun uangnya sudah dibayarkan kepada Duta Elzatta. Para Duta juga mengaku sudah mentransfer semua uang itu kepada YA. Untuk mengusut kasus ini, beberapa Duta Elzatta sudah melapor ke polisi, sedangkan sisanya mulai menunjukkan tanda-tanda melarikan diri dengan menonaktifkan instagram dan sulit dihubungi.Â
Dengan adanya kasus penipuan ini, ke depannya para influencer harus lebih selektif lagi dengan penawaran kerjasama meskipun itu berasal dari teman sesama influencer yang kelihatannya bisa dipercaya.