Mohon tunggu...
Leumara Creative
Leumara Creative Mohon Tunggu... Chef de Cuisine

Seorang Kuli Wajan yang baru Belajar untuk Menuangkan secuil kisah dan pengalaman lewat tulisan, karena di semesta ini "TRADA YANG TRA BISA". Semoga karya tulisan ini menjadi harta yang tak pernah hilang ditelan zaman.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Nostalgia Mudik Zaman Old vs Zaman Now

27 Maret 2025   21:28 Diperbarui: 27 Maret 2025   21:51 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Mudik Zaman Old/ Foto Credit: Kabarpenumpang

"Mas, masih punya nasi? Saya punya sambal dan tempe goreng, kita makan bareng yuk."

"Ini anaknya boleh saya bantu suapi? Biar Ibunya bisa makan dulu."

Makanan yang dibawa dari rumah bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi menjadi sarana berbagi dengan sesama.

5. Pedagang Asongan dan Pengamen yang Menghidupkan Suasana

Di dalam bus atau kereta ekonomi, ada dua hal yang selalu menemani perjalanan: pedagang asongan dan pengamen jalanan.

"Kacang! Tahu sumedang! Kopi panas!"

"Air mineral! Teh botol dingin!"

"Ayo, Bu, keripiknya renyah, enak buat ngemil di perjalanan!"

Di tengah suara mesin kendaraan yang menderu, mereka menghidupkan perjalanan dengan suara khas mereka yang tak tergantikan.

Lalu ada pengamen yang dengan suara seraknya menyanyikan lagu-lagu nostalgia:

"Kemesraan ini, janganlah cepat berlalu..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun