Mohon tunggu...
Leksi  Salukh
Leksi Salukh Mohon Tunggu... Swasta -

Menulis untuk mencatat Fakta yang terjadi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Suku Boti di Tengah Modernisasi

24 Juli 2017   10:12 Diperbarui: 25 Juli 2017   16:50 2044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://wwwnilsoi.blogspot.com

Selain itu,Pilihan Politik dipesankan untuk tetap memilih Partai Golkar," Calon dari Pohon beringin, kita dipesan untuk pilih,"Katanya.

Larang Produk Luar

Pewaris kerajaan suku Boti Namah Benu terpisah mengaku banyak wisatan yang mengunjungi Boti. Pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri." Wisatawan datang menginap hingga empat hari empat malam." Urainya.

Sumber: https://wwwnilsoi.blogspot.com
Sumber: https://wwwnilsoi.blogspot.com
Para wisatawan yang berkunjung ke Sonaf Suku Boti dilarang membawa produk dari luar. Wisatawan hanya diperkenankan menikmati indahnya Sonaf Suku Boti, serta melihat hasil karya komunitas Boti. Suku Boti mendiami lahan sekitar enam hektare yang ditata rapi.

Kini jumlah warga suku Boti sebanyak 76 kepala keluarga (KK) dengan jumlah penduduk mencapai 316 jiwa. Suku Boti masih percaya dan menyembah kepada alam mereka (halaika). Dalam penganutan kepercayaan kepada alam, laki-laki tidak diwajibkan untuk menggunting rambut. Sebab adat dan tradisional masih terikat erat oleh Suku Boti dan ini menjadi daya tarik tersendiri. Para pengunjung juga berkesempatan melihat lansung souvenir yang disiapkan kelompok wanita di sebuah bangunan yang ada dalam sonaf tersebut. Souvenir tersebut di antaranya tempat minum dari bambu, tempurung kelapa, gelang hasil pintal kapas, selendang, selimut, patung-patung, dan kalung dari pintalan kapas. Bagi para pengunjung yang ingin menginap disediakan tempat menginap, meski dibangun dari bebak beratap alang-alang. Penginapan yang disiapkan, kata Namah Benu, dikerjakan bersama warga Suku Boti.

Sumber: https://wwwnilsoi.blogspot.com
Sumber: https://wwwnilsoi.blogspot.com
Kepala Desa Boti Balsasar Benu menjelaskan, Desa Boti merupakan desa wisata kebudayaan. Di mana ada masyarakat Desa Boti yang masih mempertahanakan budaya Atoin Meto (Orang Timor). Mereka ada satu dusun dengan jumlah 76 KK dan 316 jiwa. Mereka ini masih fanatik terhadap budaya, meski sudah ada perkembangan dan kepercayaan kepada Tuhan, namun Suku Boti ini hingga kini masih percaya pada alam." Disini kami hidup rukun dan setiap mereka yang ini menikah harus menganut paham kita,"Katanya.

Mahasiswa Pacsa Serjana UKWS Fitri Ciptosari mengaku sebagai pengunjung desa boti adalah kunjungan saya yang paling teristimewa selama di NTT, setelah pulau rote (pantai nembrala) dan kupang. Karena bisa melihat keaslian budaya dari suku Boti yang masih terjaga dengan sangat baiknya. Kearifan lokal, kesantunan tutur kata sungguh sangat saya kagumi. Kearifan lokal yang sangat saya kagumi adalah tenun nya yang terbuat dari kapas, dan pewarnaan yang digunakan juga menggunakan pewarna alami di sekitar. Desa ini sungguh sebagai contoh desa yang swadaya, yang kaya akan kearifan lokal. Sungguh saya sangat menggumi suku boti." Boti luar biasa,"Katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun