Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Surat Bunda untuk Ayah

11 April 2020   06:00 Diperbarui: 11 April 2020   06:53 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan tangisi keadaannya

Bukan karena kita berbeda

Dengarkan dengarkan lagu

Lagu ini melodi rintihan hati ini

Kisah kita berakhir di Januari (Glenn Fredly-Januari).

Sehelai surat itu Ayah Calvin temukan saat ia akan menidurkan Silvi. Masih tertinggal jejak air mata yang telah mengering di beberapa tempat. Beberapa jurus kemudian, kertas itu kembali basah.

"Ayaaaaah....ayo tidur!"

Suara nyaring Silvi memutus lamunannya. Cepat disekanya ujung mata. Ayah Calvin naik ke tempat tidur. Membawa Silvi dalam rengkuhannya.

Biarkan, biarkan malam ini Ayah Calvin menebus momen yang hilang bersama putrinya. Hati Silvi berdesir. Ini malam pertama dirinya tidur bersama Ayahnya. Berpelukan hangat pada selimut yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun