Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Surat Bunda untuk Ayah

11 April 2020   06:00 Diperbarui: 11 April 2020   06:53 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senyum simpul bermain di bibir Ayah Calvin melihat raut cemas melintas di wajah istrinya. Bunda Manda mendesah panjang. Mengenyakkan diri di sofa. Tidak, tak bisa dia sepenuhnya membenci Ayah Calvin.

"Ayah sakit?"

Celetukan Silvi sedikit mengurai ketegangan. Tangan mungilnya menyentuh halus tangan Ayah Calvin. Sedetik kemudian, tangan yang digenggamnya bergerak. Pria akhir empat puluh itu terbatuk.

"Sebentar, Sayang."

Silvi berlari mengejar. Aneh, mengapa Ayahnya seakan hafal betul letak ruangan di rumah ini? Terlihat Ayahnya memuntahkan sesuatu di wastafel. Sedikit rasa takut membasuh hati Silvi.

**     

Berat bebanku meninggalkanmu

Separuh nafas jiwaku sirna

Bukan salahmu

Apa dayaku

Mungkin benar cinta sejati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun