Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Surat Bunda untuk Ayah

11 April 2020   06:00 Diperbarui: 11 April 2020   06:53 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Manda, aku..."

"Untuk apa kamu datang kembali ke sini, Calvin? Semuanya sudah selesai."

"Belum," bisik Ayah Calvin.

"Kita belum selesai."

Sejenak Bunda Manda menutup mata. Tangan putihnya saling pilin di atas perut ratanya. Ia tergugu. Satu-dua bulir air mata berjatuhan.

"Sudah selesai, Calvin. Kamu lebih memilih keluargamu tujuh tahun lalu."

"Aku tidak punya pilihan," sela Ayah Calvin cepat.

"Keluarga kandungku membutuhkanku."

Wanita pertengahan 30-an dengan paras perpaduan Jawa-Belanda itu makin terisak. Hatinya pedih tersayat. Apakah Silvi bukan bagian dari keluarga kandung Ayah Calvin? Silvi juga butuh Ayahnya.

Silvi terjebak di tengah. Terjebak di antara perselisihan orang tuanya. Perselisihan berbalut keheningan, tanpa teriakan dan nada suara meninggi.

"Kaupikir Silvi tidak butuh Ayahnya? Dia selalu...selalu mencari-cari Ayahnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun