Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Serial Calvin, Jose, Alea] Lihatlah Lebih Dekat

22 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 22 Juli 2019   06:49 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Betapa kelirunya dia.

Sesungguhnya, anak dan ayah itu sulit sekali dipisahkan. Benang merah di hati mereka selalu menuntut ingin bertaut. Mereka menjerit, meronta, dan memberontak ingin ditautkan dengan benang pasangannya.

Ketika rontaan benang-benang cinta itu terus menghimpit, Ayah Calvin tak tahan lagi. Perlahan ia bangkit dari tempat tidurnya. Disambuti tatapan cemas Bunda Alea.

"Calvin, kau mau kemana?" sergahnya.

"Aku mau ke rumah Revan. Anakku ada di sana." lirih Ayah Calvin.

"Anak kita, Calvin." ralat Bunda Alea jengah.

"Aku ikut ya."

Ayah Calvin menggeleng. "Nope. Kau harus tidur, semalaman kau menjagaku."

Suhu 39 C yang menghangati tubuh suaminya membuat waktu tidur Bunda Alea terkuras. Dalam kondisi setengah sadar, sering kali Ayah Calvin menyebut nama Jose. 

Nyaris saja Bunda Alea nekat melarikan Ayah Calvin ke rumah sakit, tetapi ditentang habis-habisan oleh si pemilik raga. Terselip kecurigaan di dasar hati Bunda Alea. Ayah Calvin menghindari rumah sakit.

"Kau yakin tidak ingin ditemani?" Bunda Alea meragu, matanya berkilau cemas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun