Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tuhan, Peluklah Ayah dengan Cahaya Cinta-Mu

27 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 27 Mei 2019   06:05 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuhan, Peluklah Ayah dengan Cahaya CintaMu

Sejak ia pergi dari hidupku

Ku merasa sepi

Dia tinggalkan ku sendiri

Tanpa satu yang pasti


**   

Berat hati Ayah Calvin meninggalkan Jose sendiri. Mau tak mau ia harus pergi. Jika bukan hari ini, kapan lagi?

Ayah Calvin menatap pantulan bayangannya di cermin. Jas Dolce and Gabbananya, berikut dasi Hedva itu, terpasang rapi. Sempurna. Tidak ada yang kurang.

Oh tidak, masih ada satu lagi. Dia beranjak ke meja kecil di samping ranjang. Disingkirkannya cutter, pensil, pisau buah, dan benda-benda tajam lainnya. Jangan sampai Jose menemukan semua alat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun