Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tuhan, Peluklah Ayah dengan Cahaya Cinta-Mu

27 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 27 Mei 2019   06:05 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Nggak, Sayang. Jose nggak pernah makan itu. Dan Jose anak baik." hibur Ayah Calvin lembut.

"Apa salahnya punya mata sipit, Ayah? Mata Ayah juga sipit. Orang dewasa memang suka cari ribut sendiri."

Ya, Ayah Calvin mengakuinya. Orang dewasa suka mencari keributan. Keributan itu membuat anak-anak seperti Jose bersedih. Sayangnya, pagi ini dia tak bisa berlama-lama menghapus kesusahan hati anaknya. Ia harus segera pergi.

"Aku tak mau ditinggal-tinggal...!" rengek Jose ketika Ayahnya berpamitan lagi.

"Ayah harus pergi, Nak. Tidak bisa ditunda lagi..."

"Ya udah, Jose ikut! Udah lama juga nggak ke kantor Ayah!"

Ayah Calvin mendesah sabar. "Nanti kamu kelelahan. Jose nggak boleh terlalu lelah."

Saat ditanya kapan akan kembali, Ayah Calvin tak bisa memastikan. Bahkan dimintanya Jose berbagi makanan yang telah disiapkannya jika sampai sore nanti ia belum kembali. Jose menatap punggung Ayahnya dengan masygul. Ini bukan hari yang menyenangkan.

**    

Aku tak tahu harus bagaimana

Aku merasa tiada berkawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun