Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

E-mail di Larut Malam

28 Agustus 2018   05:54 Diperbarui: 28 Agustus 2018   08:23 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tangan Calvin terulur. Lembut mengusap rambut panjang malaikat mungilnya.

"Buat apa, Sayang?"

"Buat semuanya. Buat rumah mewah ini, baju-baju, gaun mahal, kamar, mainan, buku-buku, dan...makasih karena Daddy sayang sama Angel."

Tergetar hati Calvin mendengarnya. Anak sekecil ini, sudah mengerti makna terima kasih. Ditatapnya sepasang mata sipit bening itu. Mata yang jernih tanpa kebohongan dan manipulasi. Mata kanak-kanak yang polos dan jujur.

"Sama-sama, Sayang." ujar Calvin, lalu menggendong Angel ke ranjang.

Angel berbaring di ranjang king size berseprai merah mudanya. Calvin duduk di pinggir tempat tidur, menyelimutinya dengan lembut. Buku bergambar tokoh Princess favorit Angel terbuka di pangkuannya.


"Daddy, kok belum mulai cerita?" tanya Angel polos.

"Angel lupa ya? Sebelum dengar cerita dan tidur, kan harus berdoa dulu." Calvin lembut mengingatkan. Sukses mengundang tawa kecil Angel.

Sejenak ia memejamkan mata. Kemudian mulai berdoa.

"Tuhan, jika Engkau mau, Engkau dapat membersihkan aku."

Setelahnya, ia mengucapkan Doa Bapa Kami lima kali. Lima kali Doa Bapa Kami untuk merefleksikan luka-luka Yesus di kayu salib. Luka di kedua kaki, tangan, dan lambungNya. Angel berdoa seperti doa singkat yang dilakukan Paus Fransiskus sebelum tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun