Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kelopak Bunga yang Belum Mekar (2)

12 Desember 2017   06:17 Diperbarui: 12 Desember 2017   07:36 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sekali dalam hidupku

Kasihku dengarkan

Hanya engkau yang bisa

Temani hidup ini

Sampai akhir usia kita (Rio Febrian-Maafkan).

Kristal bening jatuh di mata Rossie. Sudah terlambat, pikirnya gusar. Sudah tak ada lagi alasannya untuk memaafkan Calvin.

Kemanakah Calvin ketika dirinya kritis dan membutuhkannya? Kemanakah Calvin ketika operasi pengangkatan rahim itu berlangsung? Calvin tak pernah, dan tak pernah peduli padanya.

Awalnya, Calvin dan Rossie bersahabat sejak kecil. Berbagai kondisi menyakitkan membuat mereka terpisah. Penyakit kanker, hadirnya orang lain, karier, dan banyak hal lainnya. Rossie masih sabar pada mulanya. Berusaha menerima dan memahami kelebihan serta kekurangan Calvin. Berusaha mengerti sikapnya yang belum bisa ia terima. Namun tak semudah itu. Terkaadang, sikap dan tingkah Calvin membuatnya kecewa dan tidak tahan. Keras kepala, tidak romantis, tidak bersikap manis, tidak menghargai Rossie saat wanita Sunda-Jerman itu ingin menemani atau menenangkannya, dan sulit diajak bicara serius. Jujur saja, Rossie tak menyukainya.

Sampai akhirnya, datanglah saat terberat itu. Kanker rahim. Calvin, satu-satunyaa pria yang keras kepala menjulukinya "Bawang" dengan berbagai lapisan yang belum terbuka sampai ke intinya itu, tidak ada di sampingnya. Kali ini, Rossie menutup pintu maafnya rapat-rapat. Ia sudah berjuang sendirian melawan kanker. Hingga melewati operasi yang memutarbalikkan hidupnya. Calvin tak ada, tak pernah ada. Mana mungkin ia percaya?

Tetiba saja, setengah tahun lalu, Calvin datang melamarnya. Mengajaknya menikah. Saat itu Rossie masih memulihkan jiwanya. Membebaskan diri dari guncangan trauma. Mengumpulkan kembali sisa-sisa kepercayaan dirinya. Sejak menjalani operasi, Rossie berubah menjadi wanita introvert, dingin, dan mengalami krisis kepercayaan diri.

Terpaksa ia menerima lamaran Calvin. Menghadapi pernikahan tanpa cinta. Keluarga bahagia dan bersyukur. Tentu saja, karena ada yang mau menikahi wanita tak sempurna seperti dirinya. Tapi Rossie tak pernah mensyukuri pernikahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun