Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cinta, Dapatkah Obati Rasa Kecewa?

29 November 2017   06:02 Diperbarui: 29 November 2017   06:15 3118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Calvin telah mengecewakan Silvi. Entah disengaja atau tidak. Kali ini Silvi tak bisa mengingkari perasaannya sendiri. Lama bersama Calvin membuat ia tahu banyak hal tentang pria itu. Ada beberapa hal dan perlakuan Calvin yang membuatnya kecewa, bahkan sakit hati.

Silvi kecewa. Ia menolak berterus terang pada Calvin karena tak ingin menyakiti perasaannya. Perasaan dan hati Calvin dijaganya baik-baik agar tidak terluka. Calvin tidak sebaik dan sesempurna yang diduga Silvi. Tak pernah ia harapkan kesempurnaan dalam diri Calvin. Hanya saja, Silvi mengira Calvin sama seperti mantan-mantan kekasihnya. Paling tidak, sama baik akhlaknya dan sama tampannya seperti pria-pria yang pernah mengisi hatinya. Sayang sekali, asumsi Silvi keliru. Calvin jauh berbeda dengan pria-pria yang pernah singgah di hatinya.

Pernah terbersit niat di hati untuk meninggalkan Calvin. Akan tetapi, Silvi masih mencintai Calvin. Toh akhir-akhir ini Calvin sudah banyak berubah. Meski Silvi masih belum percaya, tuluskah Calvin padanya? Tidakkah relasi antara Silvi dan Calvin berat sebelah? Mungkinkah Calvin sebenarnya tidak tulus dan tidak peduli pada Silvi?

Alhasil, berbagai tanda tanya ini membuat Silvi kehilangan kepercayaan. Sekali dikecewakan, akan sulit sembuhnya. Memaafkan lebih mudah dari melupakan. Dengan mudah, Silvi memaafkan dan memaklumi perlakuan-perlakuan Calvin yang mengecewakannya. Di sisi lain, ia takkan melupakannya dan jauh lebih berhati-hati.

Perlahan Silvi menata hati. Dia tak ingin lagi meninggalkan Calvin. Ada cara lain untuk mengobati kekecewaan. Caranya, tak lain dengan cinta itu sendiri. Silvi mencintai Calvin, maka ia memupus kekecewaannya dengan perasaan cinta. Rasa cintanya pada Calvin ia gunakan untuk mengobati kekecewaan.

Kasus Silvi membuat Young Lady belajar satu hal. Cinta dapat mengobati kekecewaan. Tidak percaya? Silakan Kompasianer coba sendiri. Young Lady

Kini tengah melakukannya. Ada seorang Kompasianer charming yang telah mengecewakan Young Lady. Mengakunya ingin menemani Young Lady dalam keadaan terluka, ternyata malah sibuk dengan dunianya sendiri. Benar-benar tidak konsisten. Young Lady kan bisa jatuh hati padanya hanya karena konsistensinya, tapi sekarang...? Hmm...meragukan! Padahal Young Lady sudah mulai tersentuh. Tapi, dengan segera perasaan tersentuh itu malah lenyap tergantikan rasa kecewa dan kesepian yang lebih besar. Dengan sengaja, Young Lady membanding-bandingkannya dengan pria-pria lain agar dia sakit hati. Ingin mengetesnya, sekaligus melampiaskan perasaan kecewa Young Lady padanya. Sekali lagi, munculnya perbandingan itu karena perasaan kecewa dan kesepian yang amat kuat. Young Lady tak peduli jika setelah ini akan bertengkar dengan si Kompasianer charming, atau dikomentari negatif oleh pembaca lainnya. Stay cool, stay strong.

Kecewa memang sakit. Apa lagi bila kita dikecewakan orang yang kita cintai. Rasanya jauh lebih sakit. Rasanya dua kali lipat lebih sakit. Mau bagaimana lagi? Sudah terlanjur kecewa, kita bisa apa? Membalikkan keadaan pun tak mungkin.

Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah mengobati rasa kecewa. Bagaimana caranya?

Langkah pertama adalah memaafkan. Mudah-tidaknya memaafkan itu relatif. Tiap kali Young Lady disakiti orang-orang yang dicintai, mudah untuk memaafkan. Sangat mudah. Memaafkan dengan ikhlas dan hati terbuka, itu gampang saja. Bagi Young Lady, lebih mudah memaafkan orang yang dicintai. Mau berkali-kali disakiti oleh orang yang dicintai saja, sudah Young Lady maafkan.

Memaafkan lebih mudah, tetapi melupakan itu sulit. Sakitnya hati pasca dikecewakan itulah yang membekas dan masih terasa. Akibatnya, rasa sakit itulah yang membuat seseorang lebih berhati-hati. Tak ingin lagi terlalu percaya dan berharap banyak. Agar kekecewaan tidak terulang. Bila sudah tak mampu, bisa saja jaga jarak menjadi solusi paling aman. Demi menghindari risiko selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun