Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Doakan Aku di Sana

18 Agustus 2017   06:56 Diperbarui: 19 Agustus 2017   07:59 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat itu, Clara tersenyum. Ya, bibirnya bergerak membentuk senyuman manis. Apa yang dilakukan Reinhart membuatnya terhibur.

Nyonya Calisa dan Nyonya Lola merasa lega. Akhirnya Clara bisa tersenyum lagi. Ini semua karena Reinhart.

"Kamu bisa ngedance?" tanya Clara, tak dapat menyembunyikan rasa penasarannya.

"Bisa dong," jawab Reinhart bangga.

"Siapa yang ngajarin?"

"Papi sama guru di sekolah model."


"Wow...! Om Wahyu bisa dance juga?"

"Oh, jangan salah. Papi jagonya ngedance. Waktu muda dulu sering juara."

Ketertarikan Clara membuatnya sukses melupakan kesedihan. Posisi Reinhart dekat dengannya. Sehingga Clara bisa melihatnya dengan jelas.

"Ajarin Clara dance. Mau ya? Ya ya ya?" pinta Clara.

"Mau, mau banget. Tapi..." Reinhart membiarkan kalimatnya menggantung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun