Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Doakan Aku di Sana

18 Agustus 2017   06:56 Diperbarui: 19 Agustus 2017   07:59 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kenapa kamu berkata begitu?" Tuan Calvin bertanya heran, alisnya terangkat.

"Orang baik tidak pernah gengsi mengucapkan terima kasih. Salah satu ciri orang baik adalah tak pernah lupa mengucapkan tiga kata ini: maaf, terima kasih, dan tolong."

"I see. Bisa saja kamu. Aku bukan orang baik, Wahyu."

"Nah itu...orang baik tidak akan merasa dirinya baik." sela Reinhart dan Clara bersamaan.

Ketiga orang dewasa itu dibuat tersenyum oleh ucapan mereka. Reinhart dan lara anak-anak yang baik dan kompak.

"Wah, mereka kompak ya. Bagaimana kalau kita jodohkan mereka saja nanti? Kamu setuju, Calvin?" usul Nyonya Calisa.

Ditatapnya kedua anak itu. Dirangkulnya mereka bergantian, lalu menjawab.

"Boleh saja. Asalkan mereka benar-benar mau dan saling mencintai pada akhirnya."

"Aku tidak setuju!" sergah Wahyu.

"Kenapa? Clara dan Reinhart serasi kok."

"Aku nggak mau jadi besannya Calvin. Nanti aku punya saingan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun