"Lebih untung mana, pakai emas atau nabung emas?"
Sebagai gen Z yang sudah menikah, pertanyaan itu sering hinggap di pikiranku. Bagaimana tidak, aku hidup di pinggiran kota yang sebagian besar masyarakatnya memakai perhiasan emas. Bukan, bukan saat kondangan atau acara resmi saja, tapi juga keseharian. Bahkan untuk acara-acara yang menurutku kurang cocok. Misalnya saat rewang, gotong royong, atau lomba Agustusan.
Sebenarnya pakai perhiasan emas itu wajar. Nggak salah. Hanya saja kaum ibu-ibu terkadang berlebihan. Enam dari 10 jari dipakaiin cincin, rame dong. Ada juga yang pakai gelang besar 4 biji di kedua tangannya. Ada juga yang pakai gelang dilengkapi lonceng atau gantungan. Kalau tangannya gerak gelangnya otomatis berbunyi. Wah...
Belum lagi stigma yang lahir dari gaya hidup gemerlap emas. Katanya mereka yang "kaya" yaitu yang pakai perhiasan emas paling banyak (berat). Sialnya aku pernah merasa tersindir gara-gara hal itu. Aku sempat dikasihani ibu-ibu yang baru aku kenal gegera nggak ada satupun perhiasan emas yang nempel di tubuh.
Pengen deh aku sombongkan saldo m-banking. No no no! Nggak ada gunanya.
Emang beda ya, mindset gen Z dengan ibu-ibu senior. Aku, circle pertemanan, dan circle pekerjaanku jarang ada yang memakai perhiasan emas berlebihan. Paling cincin sebiji dua biji atau anting sepasang atau gelang tipis. Bagiku gaya "emas minimalis" seperti ini sudah kelihatan "mahal". Terlebih jika dipadukan dengan gaya berpakaian yang rapi, tidak tabrak warna, dan tidak tabrak motif. Perfect.
Pilih Pakai Emas atau Nabung Emas?
Oke, pakai emas emang bikin lebih percaya diri, penampilan nampak stylist, dan mewah. Namun hal itu cenderung mengarah ke estetika, bukan investasi atau penjaga nilai uang. Ketika emas perhiasan dipakai terlalu lama, harga jualnya juga ikut turun. Berbeda dengan emas batangan yang harga jualnya selalu mengikuti harga pasar, tak peduli itu emas baru atau lama.
Yes, kalau aku pilih nabung emas.
Nabung emas menurutku bisa diartikan dengan beli emas, lalu disimpan untuk menjaga nilai uang yang kita miliki. Bisa juga melakukan cicil emas melalui bank. Atau yang paling mudah yaitu nabung emas lewat aplikasi Pegadaian.
Pegadaian MengEMASkan Indonesia
Mungkin masih banyak yang asing dengan layanan nabung emas di Pegadaian. Kalau zaman dulu kan Pegadaian cuma buat menggadaikan barang agar dapat pinjaman uang. Sebagian besar nasabah Pegadaian ya ibu-ibu, bapak-bapak, dan simbah-simbah. Beda jauh dengan sekarang yang mayoritas malah anak muda. Wajar saja, anak muda udah banyak yang aware tentang dana darurat, tabungan masa depan, hingga emas sebagai penjaga nilai uang.