Bagaimana jikalau aku cemburu pada takdir kita?
menjauh bak aksara dan angka pada deretan kata tanpa makna
kita berdua, tapi anganku saja
kita berdua, tapi aku dengan sepi kau dengannya
seperti memeluk hujan..
hampa tanpa raga
bagaimana jika aku rindu pada waktu?
saat aku melihat bayangmu, meski hanya berlalu..
meski kau tahu.. aku hanyalah hujan yang berderai pada kayu, namun kau tak tahu..
aku menjadi rapuh setelah itu..
lalu, anggapan itu aku tahu, kau mencintai nasibmu, aku berharap itu akan salah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!