Mohon tunggu...
Ruth Lana Monika
Ruth Lana Monika Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk menjadi pengantar pesan Semesta

Penulis lahir di Jakarta. Seorang ibu rumah tangga yang sedang berusaha kembali mengasah talenta menulis dan belajar blogging.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terjerat

16 Mei 2021   08:29 Diperbarui: 16 Mei 2021   08:30 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://simakterus.com/

Membuat hidupmu terguncang dalam lembah fana.

Memastikanmu terhanyut dalam buai asmara.

Tetapi hatiku pilu rasanya.

Memikirkanmu yang tak seharusnya membisu bersamaku.

Biarkanlah aku tetap seperti ini adanya, tanpa menjadi kekasihmu.

Aku hanya mau kau tahu bahwa kau sangat spesial tapi janganlah menspesialkanku.

Kekasihku dengarkanlah pesanku ini.

Ingatkah kau pernah menangis sampai dadamu sesak tak bisa bernafas?

Lihatlah kau sekarang, tanpa sadar kau sudah melewati masa itu dan menjadikanmu jauh lebih baik dari kemarin.

Kekasihku janganlah terlalu keras pada dirimu sendiri karena hasil akhir sudah ditetapkan oleh Sang Khalik Kehidupan.

Kekasihku janganlah kau marah bila ada yang mengejekmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun