Karena sama-sama dimabuk asmara, Latu dan Kesia pun sering bertemu dan jalan bersama, Deis pun mengetahui jika Latu memiliki perasaan dengan Kesia meskipun Latu belum menembak Kesia secara langsung.
Karena tidak ingin menganggu dan tidak ingin dicap sebagai perusak hubungan, akhirnya Deis pun mulai jaga jarak dengan Latu dan jikapun jumpa hanya sebatas "say hello" saja.
Karena kasmaran, Latu jadi sangat jarang ketemu dan berkomunikasi lagi dengan Deis meskipun Latu sadar jika saat ini Deis menjauh.
Latu memang tertarik dengan Kesia namun cinta pertamanya masih untuk Deis, karena itulah Latu tidak menembak-nembak Kesia karena masih berharap dengan Deis.
disuatu waktu Deis pun menemukan Latu dan Kesia sedang jalan-jalan bersama, seketika Deis pun tiba-tiba menangis karena patah hati. Sesampainya dirumah Deis jadi kepikiran Latu terus dan teringat waktu ia menolak Latu.Â
Deis pun mulai berpikir, apakah begini rasa sakit hati yang dirasakan Latu saat aku menolak cintanya?.Â
Kemudian Deis memutuskan untuk menjauhi Latu meskipun hatinya berkata "tidak". Kemudian Deis pergi jalan-jalan dengan kawannya ke mall dan ia bertemu dengan "Yanti" orang yang pernah curhat kepada Deis jika ia sangat menyukai Latu karena Latu orang yang humoris, baik dan rendah hati.
Yanti dulu sering ngobrol dengan Deis untuk mencoba mengetahui karakter dari Latu, jadi intinya ingin kepo tentang Latu.
Yanti memilih Deis sebagai mak mencoblang namun Deis menolak, Deis berkata "gak mau akh, nanti dia marah sama aku terus persahabatan kami rusak pula", Yanti pun memahami maksud dari Deis, dan Yanti meminta Deis membocorkan semua tentang kebiasaan dan kesukaan Latu. Deis pun menjawab "ok, tenang saja".
Yanti mengenal Deis karena mereka satu sekolah waktu duduk di bangku sekolah dasar.
Karena semua perjuangan Yanti sia-sia karena Latu tidak sedikitpun tertarik dengannya. Yanti pun mulai melupakan perasaannya kepada Latu dan membuka pintu hatinya kepada pria lain.