Mohon tunggu...
Laksmana priya
Laksmana priya Mohon Tunggu... INSTITUT SENI INDONESIA BALI

Mahasiswa Prodi Fotografi Institut Seni Indonesia Bali

Selanjutnya

Tutup

Seni

Wayang Kaca Wayan Arnawa, Warisan Berharga Dari Desa Nagasepaha

16 Oktober 2025   02:00 Diperbarui: 16 Oktober 2025   12:35 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Wayan Arnawa sedang melukis wayang kaca(Sumber: Penulis)

Melalui medium kaca, kisah Mahabharata dan Ramayana hidup kembali. Tokoh-tokoh seperti Rama, Arjuna, Sinta, Hanuman, dan punakawan tak hanya menjadi figur visual, tetapi simbol nilai-nilai moral: keberanian, kesetiaan, kebijaksanaan, dan perjuangan melawan kejahatan.

Gaya tegas dan ekspresi karakter dalam lukisan kaca Nagasepaha memperkuat karakter tokoh, sehingga penikmat seni merasa “terhubung” secara emosional dan spiritual.

Warisan, Identitas, dan Keberlanjutan

Seni lukis kaca Nagasepaha bukan semata produk estetika, melainkan warisan hidup yang mengikat komunitas dengan sejarah leluhur. Ia menjadi identitas desa, simbol kebanggaan, dan alat untuk mengenalkan budaya Bali ke tingkat global.

Setiap goresan kaca adalah dialog antara masa lalu dan masa depan: antara tradisi dan inovasi. Seniman melihat pentingnya menjaga teknik asli sekaligus membuka ruang kreativitas agar seni tetap relevan di era modern.

Foto Wayan Arnawa sedang melukis wayang kaca(Sumber: Penulis)
Foto Wayan Arnawa sedang melukis wayang kaca(Sumber: Penulis)

Input Keterangan & Sumber Gambar (Contoh: Foto Langit Malam (Sumber: Freepik/Kredit Foto))
Input Keterangan & Sumber Gambar (Contoh: Foto Langit Malam (Sumber: Freepik/Kredit Foto))

Piagam Penghargaan Dari ISI Bali pada tahun 2022(Sumber: Penulis)
Piagam Penghargaan Dari ISI Bali pada tahun 2022(Sumber: Penulis)

Tantangan dalam Pelestarian dan Upaya Revitalisasi

Penurunan Jumlah Perajin

Dari catatan, pernah ada sekitar 70 perajin lukis kaca di Nagasepaha. Seiring waktu, jumlah itu menyusut menjadi sekitar 50-an, dan kini tinggal tidak lebih dari 15 orang aktif.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun