Penyusutan ini menunjukkan betapa rentannya seni tradisi jika tidak ada regenerasi dan dukungan struktural.
Dampak Pandemi dan Pasar Seni
Pandemi COVID-19 memberikan pukulan berat: pembatasan sosial dan penurunan daya beli masyarakat menyebabkan banyak perajin beralih profesi. Â
Pasar seni semakin kompetitif. Seniman kaca menghadapi seni kontemporer, media digital, dan produk dekoratif lainnya yang lebih mudah dipasarkan.
Keterbatasan Pemasaran dan Branding
Banyak karya tetap dipasarkan hanya di festival lokal atau pasar seni tradisional. Kurangnya strategi digital, pemasaran daring, dan jaringan kolektor menjadikan karya kaca sulit menjangkau pasar luas.
Beberapa seniman bahkan bergantung pada pameran dan pesanan langsung, tanpa distribusi atau galeri tetap.
Upaya Revitalisasi
Penelitian menyebut strategi revitalisasi yang tepat:
1.Diversifikasi teknik dan media agar seniman dapat menggunakan teknik kaca pada elemen dekoratif modern (lampu hias, panel kaca, botol, topeng) sehingga punya pasar baru. Â
2.Revitalisasi tekstual dan kontekstual tema-tema baru yang relevan dengan isu kontemporer (lingkungan, sosial) tapi tetap berpijak pada konsep wayang.