Kata warga lokal, Pantan Terong merupakan spot terbaik untuk menyambut sunrise dan memandang awan-awan yang beriringan. Dari situlah julukan Negeri di Atas Awan disematkan.Â
Sayang sekali, saya tidak mendapatkan keduanya baik sunrise maupun awan-awan yang mengapung di udara.Â
Tak puas dengan lanskap dari Pantan Terong, saya bertandang ke Bur Telege. Bur artinya sumur, Telege berarti telaga atau air, sehingga maksud dari Bur Telege dari Bahasa Gayo ini adalah sumur telaga.
Setelah tracking sejauh 400 m dari tempat parkir, tibalah saya di puncak Bur Telege. Sejauh mata menyapu pandang, di sisi kiri rumah-rumah penduduk padat bertebaran dan di sebelah kanan terbentang luas Danau Laut Tawar.
Selain untuk menikmati pesona Tanah Gayo, di Bur Telege juga banyak wahana permainan anak, penggung pertunjukan, kedai-kedai makanan, dan spot foto yang instagramable.Â
Gua Loyang Koro
Enggan bertanya, sesat di gua. Itulah pengalaman yang saya alami, ketika nekat menyusuri jalan setapak menuju Gua Loyang Koro, padahal dari depan sudah ada pertanda pintu masuknya porak poranda.
Sekitar 200 meter berjalan, akhirnya saya sampai di Gua Loyang Koro. Sepi, tak ada penjaganya. Pengap, beberapa ekor kelelawar terbang menyambut atau mungkin waspada.Â
Dengan kondisi yang tidak terawat begini, saya tidak merekomendasikan gua ini untuk dikunjungi.Â