Mohon tunggu...
Maudi
Maudi Mohon Tunggu... Pemerhati Keluarga

Membaca Buku/ Sanguinis Melankolis/ Pemerhati Keluarga, Remaja dan Anak.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

212 merk beras bermasalah, bukti lemahnya peran negara

15 September 2025   13:25 Diperbarui: 15 September 2025   12:27 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kasus yang dipaparkan tersebut sudah sering terjadi di negeri kita ini. Sehingga perlu adanya perubahan paradigma dan konsep pengelolaan pangan yang bervisi untuk sepenuhnya melayani kebutuhan masyarakat serta mengukuhkan kedaulatan negara. Paradigma dan konsep tersebut hanya ada didalam Islam. Karena Islam melahirkan konsep dan paradigma yang sudah ditetapkan dari Sang Pencipta alam semesta, yang pastinya sudah lengkap dan sempurna. Hal ini telah ditunjukkan dengan bukti ketika Rasulullah Saw. menerapkannya pertama kali di Madinah Al Munawwarah sampai kepada khulafaurrasyidin dan khalifah setelahnya.

Islam Solusi Lengkap dan Sempurna

Islam bukan sekedar agama ritual semata, akan tetapi Islam merupakan agama yang berideologi yang melahirkan seperangkat aturan untuk mengatur seluruh kehidupan manusia. Sebagaimana firman Allah Swt. didalam Alquran Surat Al Furqan bahwa Allah menyampaikan yang artinya "tidak lah Aku mengutus engkau wahai Muhammad melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam."

Islam terlahir dari wahyu yang lengkap dan sempurna untuk mengatur kehidupan manusia. Sehingga mampu mewujudkan keadilan dan kesejahteraan yang telah terealisasi selama hampir 14 abad. Sebagaimana pula firman Allah ta'ala dalam Alquran Surat Al Maidah ayat 3 yang artinya : "Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk mu Agama mu (Islam), dan telah Aku cukupkan bagimu nikmat dari Ku, dan telah Aku ridhoi Islam sebagai agama mu."

Dalam Islam pemerintah atau kepala negara mempunyai peran dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Pemerintah hadir sebagai Raa'in (pengurus atau pelayan) dan Junnah (pelindung) bagi umat atau rakyat yang dipimpinnya. Oleh karena itu, terkait pengelolaan pangan akan selalu diawasi pemerintah dan pemerintah mengambil peran seutuhnya dari hulu hingga hilir, serta memastikan langsung bahwa setiap individu warga negaranya bisa mendapatkan pangan yang mencukupi, layak, dan berkualitas, yaitu berstandarkan pada halal dan thayib (baik).

2. Peran negara adalah menjamin dan bertanggung jawab penuh terhadap pendistribusian pangan, menjaga keseimbangan harga yang wajar, serta mengawasi pasar agar tidak terjadi praktik kecurangan atau penipuan yang merugikan masyarakat.

3. Adanya Qadhi AlMuhtasib yang bertugas untuk mengawasi tempat-tempat umum seperti berpatroli atau berkeliling di pasar-pasar untuk menindaklanjuti langsung jika terjadi kecurangan. Pengawasan langsung yang dilakukan oleh para Qadhi (hakim) inilah yang memberikan solusi kuratif (penyelesaian) masalah, sekaligus sebagai solusi preventif (pencegahan) agar tidak terjadi pengulangan masalah yang sama.

Maka hanya mekanisme Islam lah yang mampu memberikan solusi tuntas yang sempurna dan lengkap dan melahirkan pemimpin yang sepenuhnya bertanggung jawab, sebagaimana dalil yang disampaikan oleh Rasulullah Saw. yang artinya : "Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya atas apa yang dipimpinnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun