Mohon tunggu...
Daissy Sita
Daissy Sita Mohon Tunggu... Founder Kunci Hidup | Praktisi Penyembuhan Emosional & Spiritual

Menulis tentang trauma emosional, inner child, vibrasi tubuh, energi perempuan, dan transformasi spiritual. Konten saya mengajak pembaca pulang ke diri otentik mereka melalui refleksi dan pendekatan holistik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Donat Pinkan Mambo dan Rasa Aman yang Tak Pernah Datang

29 Juli 2025   03:27 Diperbarui: 29 Juli 2025   03:27 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donat pink karya probadi oleh penulis

Loop tak berujung. Makan bukan karena lapar, tapi ingin aman.

Tubuh yang Terluka Mencari Gula, Bukan Nutrisi

Menurut Dr. Peter Levine (Somatic Experiencing®), trauma tersimpan di sistem saraf. Saat terpicu, tubuh cari cara mematikan rasa.

Makanan jadi pelarian karena:

  • Praktis dan mudah

  • Tidak dihakimi

  • Memberi ilusi kasih sayang

Dalam teori Polyvagal (Dr. Stephen Porges), makanan adalah “teman palsu” saat kita tak punya sistem dukungan emosional.

Inner Child, Empati Buta, dan Drama Donat

Kenapa banyak netizen justru membela mati-matian?
Karena luka mereka ikut terpanggil.

  • Protektor inner child: Terpicu melihat “ibu-ibu” dikritik

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun