Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Tengah Ilalang

16 September 2020   08:08 Diperbarui: 18 Januari 2021   18:32 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Tengah Ilalang

Manusia bagaikan tanah
Terkadang mengering manakala terik menyengat
Namun kembali membasah oleh tetesan hujan

Tanah tandus membuat tanaman tak bertumbuh
Yang hanya menghantar kematian
Dan habitat tanah sekalipun tak hidup

Tanah subur menyediakan banyak zat hara
Membuat kuat akar pohon dan hijau dedaunan
Yang menghantarkan buah manis

Aku menolak jika ada benih buruk masuk
Aku juga tidak mau ilalang tumbuh,
Yang akan mengimpit pohon baik

Akhirnya aku ingin dikenang
Sebagai tanah yang telah menghasilkan buah-buah
Yang dapat dinikmati Sang Pemilik

###
16/09/2020

"Ilalang di tanah hati kita harus dicabut agar pohon dapat berbuah".-KB

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun