Sepulang dari lulus kuliah, saya pertama kali ke Pegadaian untuk mendaftar sebagai Agen pada tahun 2022 di Kota Salatiga. Setahun kemudian, Bank Sampah Induk (BSI) Salatiga yang saya pimpin resmi menjadi bank sampah binaan Pegadaian/FORSEPSI melalui Program Rekrutmen The Clean & Gade Movement.
Sejak saat itu, hidup kami tidak pernah sama lagi.
Kami mendapat literasi tentang Tabungan Emas, dan saya menyadari betul betapa berharganya uang seribu atau dua ribu rupiah dari hasil penjualan sampah. Nilainya akan lebih terasa bila ditabungkan sebagai emas.
Dengan aplikasi Agen Pegadaian, saya bisa membantu pegiat bank sampah membuka tabungan emas menggunakan voucher khusus. Perlahan tapi pasti, emas menjadi simbol harapan baru bagi para pengurus dan nasabah bank sampah di Salatiga.
Dari Salatiga ke Saparua: Agen Pegadaian di Pulau Kecil
Tahun 2025, saya pindah tugas ke Maluku. Awalnya saya bingung, usaha apa yang bisa saya jalankan di pulau kecil seperti Saparua? Ternyata, Pegadaian hadir sampai ke pelosok, meski melalui co-location dengan Unit BRI.Â
Pegadaian menjadi  entitas berikutnya yang merepresentasikan kehadiran negara untuk warganya.
Saya mengurus kepindahan domisili agen dari Salatiga ke Saparua, dan hanya dalam sebulan sudah resmi menjadi Agen Pegadaian di Saparua, menginduk pada CP Pegadaian Passo.
Hari ini, sebagai agen saya menerima fasilitas brosur layanan Pegadaian lain: Arisan Emas, Cicil Emas (promo tarif khusus), Pegadaian Amanah, Titipan Emas, Gadai Efek, Gadai Kendaraan, Pembiayaan Wisata, dan Investasi Emas.
Saya semakin yakin: Pegadaian bukan sekadar urusan gadai, melainkan lembaga yang mendorong literasi keuangan rakyat Indonesia sampai ke pulau-pulau kecil, terutama dalam berinvestasi emas: safe haven di tengah ketidakpastian sosial, politik, dan ekonomi.
Pegadaian MengEMASkan Indonesia Lewat Edukasi
Sebagai bank sampah binaan, kami juga kembali mendapat aba-aba untuk ikut Gerakan Edukasi Indonesia Bersih (GEBI). Tahun lalu, lewat program serupa (Jawara Edukasi), kami mampu menggelar 14 kegiatan edukasi dalam sebulan, menjangkau lebih dari 1.000 orang.
Program GEBI tahun ini kembali menekankan kampanye "Memilah Sampah, Menabung Emas". Luar biasa, karena Program GEBI ini bisa diikuti oleh 425 Bank Sampah binaan Pegadaian yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
Dukungan Pegadaian luar biasa: dari dana operasional, BPJS Ketenagakerjaan, beasiswa anak pengurus, paket lebaran, hingga pendampingan relawan. Tidak ada asosiasi bank sampah lain yang sekuat ini mendukung binaannya.
Sebagai penutup, saya ingin mengajak masyarakat: mendekatlah ke Pegadaian.
Datang bukan untuk menggadaikan barang, melainkan untuk belajar literasi keuangan dan mulai berinvestasi emas.
Pegadaian telah membuktikan diri sebagai Bank Emas pertama dan utama di Indonesia, dan melalui banyaknya literasi keuangan di atas, telah terbukti benar-benar serius dalam MengEMASkan Indonesia.
Jadi, jangan tunggu nanti. Mulailah dari sekarang.
Selamat MengEMASkan Indonesia bersama Pegadaian!
Sumber:Â
1. Grup WhatsApp Pengurus Bank Sampah Forsepsi Nasional
2. File PDF Rancangan Pengembangan Program "Gerakan Edukasi Indonesia Bersih" (Bersama FORSEPSI, Indonesia Bersih)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI