Mohon tunggu...
Kopi santri
Kopi santri Mohon Tunggu... Lainnya - Berpeci pecinta kopi

Membaca atas nama Tuhan, Menulis untuk keabadian, Bergerak atas dasar kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pahami Macam-Macam Nafs dalam Diri Manusia

28 Januari 2022   00:31 Diperbarui: 28 Januari 2022   00:39 1735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau menghalau diriku dengan tanganmu,

Namun halauan tersebut menarikku ke dalam."

Dari untaian puisi Rumi di atas, kita bisa menagkap sarat makan disetiap baitnya, di mana Rumi menggambarkan Tuhan sebagai pelarut yang melarutkan diri kita dalam dekapan-Nya jika kita bisa melepaskan ego dalam diri kita. Namun, ketika ego masih melekat pada diri kita, Tuhan tidak akan bisa menyentuh dan masuk ke dalam diri kita, "setiap kali hamba meniada, maka Allah mengada, baginya. Sebaliknya, setiap kali hamba 'mengada' maka Allah 'meniada'". Dalam artian ini seolah-olah diantara ke hadirat penguasa yang Maha Arif dan Maha kuat pilihan paling terbaik adalah menyerahkan diri sepenuhnya secara total kepada sang penguasa dan mengabdikan dirimu sepenuhnya kepada Sang Khalik. Lebih lanjut, pada diagram nafs yang suci ini di dalamnya tidak ada lagi perasaan terpisah atau identitas terpisah. Tidak ada batas atau hijab antara diri dan Tuhan, karena sudah manunggal (menyatu) yang ada hanyalah posisi Tuhan.

 Itulah serangkaian potensi yang diberikan Tuhan kepada manusia, harapan penulis para pembaca yang budiman khususnya penulis sendiri mudah-mudahan senantiasa terjaga dari segala keburukan yang datang dari nafs di dalam diri kita, sehingga kita selaku manusia sekalligus makhluk Tuhan senantiasa dekat dengan Pencipta kita agar dalam menjalani kehidupan lebih bermakna.

WaAllahu'alam bishoab...


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun