Mohon tunggu...
Konstantin Beda Keda
Konstantin Beda Keda Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMP Negeri Amar

hobi saya adalah bernyanyi dan menulis karya seni.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pusara yang Terlupakan

28 September 2022   09:45 Diperbarui: 28 September 2022   09:56 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Desing  angin segar kala menancap pusaran emosi jiwa

Membahana semesta langit bergetar

Dari balik jendela ideologi, tampil kepermukaan wajah-wajah pribumi nan ganas beringas

Laksana anjing mengintai, menggongong mengejar mimpi

Siang malam, sunyi pekat berbilur membias angkasa

Tercerai-berai satu persatu di hari tanpa senyum itu

berserakan sepanjang jalan, membisu dari lorong ke lorong

Kala Medan perang mula-mula terhenti dari para pasukan pagar besi

Kala teriakan kebabasan itu diam seketika oleh tembakan gas air mata

Lalu dimanakah saudaramu yang sebagaian?

Dengan siapakah mereka pergi ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun