Masih ingat ketika warganet meributkan mana nama yang benar antara Terang Bulan dengan Martabak? Secara bentuk dan rasa, keduanya memang tampak serupa. Namun, ketika melihat tampilan Terang Bulan "jadul", sepertinya kita akan sepakat kalau Terang Bulan dan Martabak itu dua hal yang berbeda.
Dengan menggunakan otak kayu terpasang di bagian belakang sepedanya, Bu Wiwin (50) menjajakan dagangannya di sepanjang Jalan Agro, sebelah utara Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.Â
"Terang bulan jadul Bu Wiwin sepintas lebih mirip roti pancake yang lebar. Lembaran "pancake" sudah dibuat terlebih dahulu dan tinggal diramu saat ada yang membeli," tulis Hendra Wardhana. (baca selengkapnya).
3. Melihat Pembakaran dan Pembuatan Batu Kapur Secara Tradisional
Tahu bagaimana proses pembakaran dan pembuatan batu kapur? Jika kamu sedang berkunjung ke pegunungan di sekitar Bromo, cobalah datangi Desa Grajagan. Di sana masih ada tempat pengolahan batu kapur secara tradisional dengan Jobongan.
Jobongan adalah sebuah tungku untuk membakar batu kapur yang diambil atau digali dari tebing-tebing perbukitan kapur.Â
"Jobongan bentuknya seperti sumur namun menjulang ke atas setinggi sekitar 5-6 meter dengan garis tengah atas 4 meter dan garis tengah bawah 2,5 meter," tutur Mbah Ukik. (baca selengkapnya)
4. Pengalaman Menikmati Soto Banjar Ayam Bapukah/Bapulas Khas Haji Anang
Di Banjarmasin dan kota-kota satelit di sekitarnya, menurut Kartika Eka, diproyeksikan menjadi Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Banjar Bakula atau disebut juga Metropolitan Banjarmasin Raya.
Sekarang saja banyak rumah makan, warung atau kedai yang menawarkan sajian kuliner Soto Banjar Bapukah, soto khas Banjarmasin. Tetapi dari sekian banyak warung yang menyajikan itu, Kartika Eka merekomendasikan Soto Banjar Bapukah/Bapulas Haji Anang.
Simak penuturan Kartika Eka tentang warung soto Haji Anang tersebut: