Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Arief Poyuono Fokus Bantu Pemerintah: Niat Baik atau Alibi?

20 September 2020   19:54 Diperbarui: 20 September 2020   22:38 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: blue.kumparan.com

 

Memang bukan hal yang mengejutkan ketika Arief Puyuono tidak di ikut sertakan dalam struktural Wakil Ketua Umum Partai Gerindra 2020-2025.

Tidak hentinya membuat geger publik yang mengakibatkan citra Partai Gerindra menjadi hancur dihadapan public, kebanyakan oleh Arief Poyuono melalui pernyataan-pernyataannya yang kontroverisal.

Mungkin itulah sebab tidak terpilihnya Arief Poyuono menjabat sebagai Waketum Partai Gerindra periode 2020-2025.

Meskipun Arief Poyuono dengan gayanya sendiri menyebut banyak kader Partai Gerindra lain yang tidak menyukainya. Arief Puyuono menyebut mereka takut dirinya menjadi ketua umum Partai Gerindra.

Apakah demikian adanya? Saya kira itu adalah gaya Arief Puyuono membela diri. Tetapi sebab mengapa dirinya tidak disukai banyak kader lain di Partai Gerindra, tentu pernyataannya yang ceplas-ceplos akhirnya merugikan partainya sendiri yakni Gerindra.

Puncaknya bulan Juni lalu dimana Arief Poyuono berbicara soal Isu 'PKI dimainkan kadrun' membuat masalah besar bagi Partai Gerindra, sampai di twiter banyak  hastag #TenggelamkanGerindra.

Disamping itu pernyataan membuat narasi bawasanya yang menyebut Jokowi PKI dan isu PKI adalah orang-orang kadrun. 

Sontak membuat ketua alumni PA 212 Slamet Maarif meminta Gerindra dan Prabowo Subianto untuk memecat Arif Puyuono dari kepengurusan Partai Gerindra.

Sudah tidak terhitungnya pernyataan yang dilontarkan publik akhirnya merugikan Gerindra membuat diri Arif Poyuono juga dipanggil Partai Gerindra, diduga melanggar kode etik Partai Gerindra. Tetapi Arief Puyuono tidak pernah datang memenuhi panggilan tersebut.

Maka tidak salah jika Partai Gerindra geram dengan segala pernyataan-pernyataan Arief Puyono tersebut yang kontroversial mecoreng citra partai. 

Karena alasan itulah mengapa Arief Poyuono didepak dari Waketum Partai Gerindra yang membidangi Buruh dan Ketenagakerjaan..

Menanggapi Arief Puyono sudah tidak dalam jajaran waketum Partai Gerindra dihubungi CNN Indonesia.com, Minggu (20/9), dirinya akan kembali beraktivitas seperti biasa saja dan fokus membantu pemerintah dari luar saja.

Meski tak lagi masuk dalam kepengurusan DPP Gerindra sebagai wakil ketua umum, Arif Poyuono memastikan dirinya masih sebagai kader Partai Gerindra.

Untuk itu Arief Poyuono juga akan kembali ke habitatnya dulu kembali aktif menangani hak-hak buruh tani dan nelayan. 

Di  Partai Gerindra sendiri, Arief Poyuono sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra Bidang Buruh dan Ketenagakerjaan.

Arief Poyuono menuturkan, saat ini banyak buruh di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 

Selain itu, Poyuono juga menyoroti pengolahan BUMN yang kini mengarah liberalisasi dan pengrusakan pada perusahaan pelat merah tersebut.

Tidak menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra bukan akhir dari segalanya. Tetap semangat politikus kontroverisal Arief Poyuono. 

Untuk itu tetap berkarya membantu pemerintah walau dari luar pemerintahan politikus kontroversial Arief Poyuono. Ada saatnya dunia politik saling menghujat, saling mengkritik dan saling mencemooh. 

Termasuk orang-orang disana mendengar pendapatmu membantu pemerintah meski di luar pemerintahan seperti alibi dirimu tidak rela hilang jabatan Waketum Partai Gerindra.

Tenang Arif Puyono, karena pada saatnya dengan sikap membantu pemerintah meski dilur pemerintahan suatu saat partai lain akan menawari juga untuk bergabung menawarkan jabatan yang sama dengan di Partai Gerindra. Mungkin begitulah politik, sudah tidak berkepentingan dan merugikan, buang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun