Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hikayat Desa Kecipir, Sayuran "Udik" Rasa Istimewa

21 Agustus 2020   13:08 Diperbarui: 21 Agustus 2020   19:23 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: dokpri (lalapan kecipir sambel trasi)

"Mengenang cerita masa lalu, saya ingat dulu sekali ketika saya duduk di bangku SMP. Entah mengapa "kecipir" selalu identik dengan desa saya. Tetapi saya sendiri bangga "kecipir sebagai identitas desa".

Dalam benak saya tidak tahu mengapa, saya dan teman saya yang masih satu kampung dikelas yang sama, sering dicibir kumpulan anak dari desa yang plosok.

Memang tidak salah jika saya dan orang-orang menyebut desa saya "plosok" karena kondisi geografisnya yang buntu serta masih terdapat lahan pertanian yang luas.

Desa saya, Desa Karangrena, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, yang bukan bagian dari jalur lintas antar desa, aksesnya dikitari Sungai Serayu menjadikan penggambaran plosok memang benar adanya.

Namun tidak hanya itu, desa "Karangrena" oleh teman-teman saya juga dapat sebutan sebagai desa kecipir. Karena umunya sekolah menengah pertama di wilayah pinggiran kabupaten cilacap bangunan gedung "SMP" rata-rata adanya terpusat di kecamatan.

Maka dari itu identitas desa sangat melekat sekali disetiap diri masing-masing murud tidak terkecuali saya. Sebab kita menjadi teman sekolah satu kelas terdiri dari berbagai macam desa. Tidak hanya satu kecamatan maos, tetapi juga kecamapatan lainnya dekat "maos" seperti kecamatan adipala.  

Saya heran mengapa sebutan lain tersebut  desa Karangrena "kecipir" tidak yang lain? Sedangkan di desa saya dengan pertanian yang maju. Produksinya tidak hanya kecipir. Banyak komoditas-komoditas yang lain juga ditanam disini dan menjadi unggulan.

Dengan sebutan apapun bahkan desa "kecipir" saya tetap bangga menjadi warga desa Karangrena. Sebab didalamnya, bapak saya merupakan petani "klutuk" yang menanam kecipir setiap tahun.

Petani klutuk adalah istilah dari petani yang memang sehari-harinya bertani. tidak ada pekerjaan lain hanya focus mengurusi lahan pertaniannya.

Disebut Desa Kecipir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun