Sayur memang dikenal sebagai sumber gizi penting karena didalamnya terdapat vitamin, mineral, hingga serat. Memang tidak heran jika banyak orang percaya semua sayur baik untuk tubuh. Namun, bagi kesehatan ginjal, pandangan ini tak sepenuhnya benar.Â
Beberapa jenis sayur memiliki kandungan mineral seperti kalium dan fosfor, serta senyawa oksalat dalam jumlah yang tergolong tinggi. Jika kandungan tersebut dikonsumsi secara berlebihan maka dapat menimbulkan gangguan serius, terutama pada seseorang yang memiliki penyakit ginjal.
Sayuran yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Secara Berlebihan
Beberapa sayuran yang dianggap sehat dan sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia ini justru perlu dibatasi bila ginjal bermasalah. Hal ini termasuk penting karena kandungan mineral tertentu bisa membebani fungsi ginjal sehingga perlu perhatian khusus dalam memilih jenisnya, di antaranya:
- Bayam. Kaya akan zat besi dan vitamin, namun juga tinggi kalium dan oksalat.Â
- Kangkung. Kandungan fosfornya cukup tinggi.
- Brokoli. Terdapat sumber antioksidan, namun tidak ramah untuk penderita gangguan ginjal karena terdapat kandungan oksalat yang tinggi.Â
- Kentang dan ubi. Meskipun merupakan sumber karbohidrat, kadar kaliumnya dapat membebani ginjal.
- Tomat, kacang panjang, kacang polong, alpukat, serta biji-bijian. Semua termasuk kategori tinggi kalium dan fosfor.
Mengonsumsi berlebihan kelompok sayur ini dapat memperparah gejala pada pasien dengan kondisi gagal ginjal, seperti gangguan irama jantung, rasa lelah atau gatal.Â
Sayuran yang Lebih Aman untuk Ginjal
Kabar baiknya, tidak semua sayur memiliki risiko. Ada beberapa pilihan sayuran dengan kandungan kalium, fosfor dan oksalat yang lebih rendah sehingga relatif aman untuk dikonsumsi, contohnya:
- Mentimun
- Kol
- Labu siam
- Selada
- Paprika
- Bawang putihÂ
- Terong
Sayuran ini bisa dijadikan variasi agar kebutuhan serat tetap terpenuhi tanpa membebani ginjal.
Tips Mengolah Sayuran dengan Baik
Selain memilih jenis sayur yang tepat, cara memasaknya pun juga harus tepat. Teknik merendam sayuran lalu merebus dan membuang air rebusannya terbukti dapat menurunkan kadar kalium, fosfor dan oksalat secara signifikan. Teknik mengolah ini sederhana dan efektif bukan?, terutama pada penderita gangguan ginjal yang tetap ingin mengonsumsi sayur favorit mereka.Â
Tak hanya itu, mengurangi konsumsi garam, penyedap, serta santan juga penting supaya ginjal tidak bekerja lebih keras. Coba kombinasikanlah sayuran rendah mineral dengan sumber protein sehat, seperti ikan, untuk menjaga keseimbangan nutrisi.
Apakah Orang yang Sehat Perlu Waspada Juga?
Untuk orang-orang dengan ginjal yang sehat, mengonsumsi sayuran tinggi kalium dan fosfor tidak akan menimbulkan masalah. Justru mineral tersebut dibutuhkan tubuh untuk tekanan darah, kesehatan tulang, dan metabolisme energi.
Meski begitu, pola makan harus tetap seimbang. Asupan fosfor berlebih sering datang dari makanan olahan dan minuman bersoda, bukan hanya dari sayuran saja. Begitu juga dengan kalium yang dapat memaksimalkan kerja suplemen atau obat tertentu. Maka dari itu, porsi wajar dan variasi sayur tetap penting meski tidak ada gangguan ginjal.