Kalau tidak salah itu waktu perdana PUBLIK terbit. Baru pindahan kantor juga. Sebelumnya berkantor nebeng di paviliunnya Oom Jaya.
Ada beberapa foto lagi. Ada yang sedang di percetakan. Ada yang sedang di tempat ngezet. Ada yang sedang menenteng PUBLIK yang pertama kali. Ya, nomor yang awal sekali. Zulkarnaen yang menentengnya juga. Yang lain tertawa di pinggirnya. Tertawa girang?
Kusnadi lama mengamati foto itu, seperti baru melihatnya. Betul, tertawa girang waktu itu, semuanya.
Kusnadi melangkah ke luar.
"Mang!Mang!" dia memanggil Si Emang yang sedang duduk di bangku panjang sambil merawat ayam jago kesayangannya. "Coba carikan PUBLIK yang pertama di gudang!"
"Yang pertama, Cep,?"
"Iya."
"Masih ada gitu?"
"Wah, nggak ada ke mana?"
"Kan sudah lama sekali."
"Masih ada. Asal teliti saja mencarinya."