Kadang yang bikin capek itu bukan pekerjaannya, tapi isi kepala sendiri yang kebanyakan mikirin pendapat orang.
Aku baru sadar satu hal beberapa waktu terakhir ini: gak peduli itu asik.
Dulu, aku terlalu sibuk menyenangkan semua orang. Takut salah bicara, takut melangkah, takut dibilang sombong, takut dianggap sok tahu, bahkan takut kalau ada yang gak suka. Rasanya, hidup seperti berada di ruang sidang tak kasatmata, diadili setiap saat oleh opini orang yang sebenarnya... belum tentu peduli.
Sampai suatu hari, aku kelelahan. Secapek-capeknya kerja, ternyata lebih melelahkan jadi orang yang terlalu ingin diterima.
Lalu aku belajar satu hal penting: kita gak perlu selalu menyenangkan semua orang. Apalagi kalau itu membuat kita kehilangan arah, kehilangan semangat, dan akhirnya demotivasi untuk melakukan hal-hal baik dalam hidup.
Mengurangi Beban Mental Tanpa Harus Minta Maaf
Kita sering menganggap bahwa peduli itu berarti harus selalu terlibat, harus selalu merespons, harus selalu ikut campur. Padahal, ada bentuk peduli yang paling sehat, yaitu: peduli sama diri sendiri terlebih dulu.
Dengan gak terlalu peduli pada hal-hal yang gak penting, kita jadi bisa lebih fokus. Lebih waras. Lebih jernih.
Bukan berarti kita jadi cuek atau egois. Tapi kita jadi lebih selektif: