Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secawan Lautan Kopi

12 Juli 2023   09:00 Diperbarui: 12 Juli 2023   09:02 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beban kehidupan begitu berwarna
Silih berganti mengoyak jiwa
Hingga aku kadang tak sanggup
Menerpa segala angin kehidupan yang menerjang di sela-sela nafas
Sampai tak tersisa di batinku yang lara
Akan keberadaanmu yang menjadi harapan
Tetapi harapan sirna di telan keangkuhan jiwa
Maka kutenangkan jiwaku
Bersama secawan lautan kopi
Menjadi sahabat karibku
Menenangkan segala beban dan luka

Secawan lautan kopi
Kenikmatan di tenggorokan yang kering
Menuju muara di jantung dan jiwa
Karena secawan lautan kopi
Memberi makna tentang kehidupan yang pahit
Memberi makna tentang kehidupan yang manis
Seperti takaran antara gula dan kopi
Lalu dibenamkan di secawan lautan kopi
Membuat lidah menari di atas angkasa jiwa
Memenuhi ruang suka cita
Sungguh secawan lautan kopi
Membunuh segala luka
Menjadi kebahagiaan yang sempurna

Secawan lautan kopi
Mengharu biru di lidah
Menawan segala rasa
Membuat hati dan jiwa
Menuju kebahagiaan yang luar biasa
Sungguh secawan kopi
Sahabat suka cita
Penghilang segala resah dan air mata

Secawan lautan kopi
Membenamkan segala luka
Menjadi kebahagiaan sumringah
Saat menyedu secawan lautan kopi
Indah mewarna menuju sanubari jiwa
Mengobati segala ruang luka
Berganti menuju ruang kedamaian dan ketenangan atma

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun