Puisiku kedinginan
Sejak kemarin sore di guyur hujan
Hingga puisiku sudah tak mampu lagi bicara
Selaksa bicara angin yang berhembus dari lautan
Karena puisiku kedinginan tanpa selimut yang menghangatkan
Membuat kata dan aksara puisi mlempem tak dapat bergerak
Selaksa gerakan singa yang lapar akan aksara
Puisiku kedinginan
Kehujanan yang kemarin sore tanpa jeda
Hingga pusiku menggigil kehujanan
Menyelimuti di segala arah jalan bahasa
Hingga puisiku tak mampu berkata tentang sebuah rasa
Sampai terasa merasuk di setiap relung nadi
Menghampiri di segala jiwa atma
Puisiku kedinginan
Menggigil disekujur tubuh kata dan aksara
Membuat pergerakan puisiku dingin tanpa bahasa
Sejak puisiku kehujanan kemarin sore
Menambah puisiku membeku tak dapat lincah bergerak
Selaksa pergerakan awan dilangit semesta
Puisiku kedinginan
Diam membeku di sekujur bahasa
Membuat kata dan aksara
Sementera terdiam sejenak
Menunggu sambutan tangan tiba
Tuk menulis kembali puisi dalam penantian bintang dan rembulan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!