Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisiku Kedinginan

19 Februari 2023   09:34 Diperbarui: 19 Februari 2023   09:37 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Puisiku kedinginan

Sejak kemarin sore di guyur hujan

Hingga puisiku sudah tak mampu lagi bicara

Selaksa bicara angin yang berhembus dari lautan

Karena puisiku kedinginan tanpa selimut yang menghangatkan

Membuat kata dan aksara puisi mlempem tak dapat bergerak

Selaksa gerakan singa yang lapar akan aksara


Puisiku kedinginan

Kehujanan yang kemarin sore tanpa jeda

Hingga pusiku menggigil kehujanan

Menyelimuti di segala arah jalan bahasa

Hingga puisiku tak mampu berkata tentang sebuah rasa

Sampai terasa merasuk di setiap relung nadi

Menghampiri di segala jiwa atma


Puisiku kedinginan

Menggigil disekujur tubuh kata dan aksara

Membuat pergerakan puisiku dingin tanpa bahasa

Sejak puisiku kehujanan kemarin sore

Menambah puisiku membeku tak dapat lincah bergerak

Selaksa pergerakan awan dilangit semesta


Puisiku kedinginan

Diam membeku di sekujur bahasa

Membuat kata dan aksara

Sementera terdiam sejenak

Menunggu sambutan tangan tiba

Tuk menulis kembali puisi dalam penantian bintang dan rembulan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun