Catatan IBP kemarin dan kenangan di balik yang saya dapatkan.
Malam ini rasanya aku kembali ketempat yang kurindu
Saat hari ini menyapu kemarin, dan besok merangkul hari ini dengan erat
Hatiku akan bersyukur bahwa hari ini punyaku hanyalah sekilas tentang siapa aku besok, sampai menjadi kemarin yang lain.
Yang mana demokrasi? Kemarin ia menabur janji
Hidup memang misterius, tapi tak semesterius individu yang mendatangkan tuhan dalam dirinya
kemarin memberikan pelajaran hidup untuk renungan, hari ini menjadikan diri semakin bersemangat
Maka, aku akan mengenang kenangan kemarin dengan penuh syukur
Ada banyak kejutan manis di luar kepala. Tak terpikirkan tapi sungguh indah terjadi.
Langkah-langkah berat kita telah menjadi candu. Diam kini, jadi rindu pada kemarin.
Kata-kata manis yang Kau rangkai dan kau ucapkan sebelumnya ternyata hanyalah sebuah dusta
Waktu itu seprti api, kalau kau tak pandai menjinakkannya, ia menghanguskanmu
Esok hari engkau mawar esoknya lagi engkau mekar esoknya lagi warnamu semakin nanar
Masih saja seperti kemarin, tak ada kabar yang singgah dan bertahan.
Mungkin kamu menghilang, tetapi langit, laut dan suara deburan ombak itu tetaplah sama dan abadi
Dibalik dua sisi dlaam kehidupan kita memiliki tujuan dan sebuah kesempatan dalam memilih
Aku menunggumu, datanglah, lagi dan lagi, meski kemarin telah ingkar janji.
Puisi yang mengungkapkan kesesakan karena menghirup udara ketakutan
Linguistik, Bahasa Indonesia, Kata Baku, Istilah Hari, Selumbari, Kemarin, Besok, Lusa, Tulat, Tubin