Saat hujan tiba dengan derasnya
Air mata seorang seorang Sastrawan semakin tumpah
Karena menulis keadaan yang semua tak berjalan arah dengan nalarnya
Air mata seorang Sastrawan tak terlihat
Tidak seperti air mata para penyanyi saat di panggung
Dalam menyanyikan syair-syair kesedihan
Langsung tumpah seketika bersama melodi yang dimainkan
Saat di tonton ribuan pasang mata
Namun jalan air mata seorang sastrawan selaksa sungai ditengah hutan
Sepi, sunyi, tapi tak bertepi kata dan aksaranya
Air mata seorang Sastrawan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!