Mohon tunggu...
Khasbi Abdul Malik
Khasbi Abdul Malik Mohon Tunggu... Guru - Gabut Kata.

Panikmat Karya dalam Ribuan Tumpukan Kertas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Si Zul dan Paku

15 November 2017   05:28 Diperbarui: 15 November 2017   05:30 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
arhsa.wordpress.com

Zul semakin tersentuh dengan nasehat bapak akan perbuatannya. Dengan nada menyesal Zul menjawab "ya pak, benar. Zul tidak menyadari itu semua. Terus apa yang harus Zul lakukan sekarang?".

"Zul, sekarang minta maaflah kepada semua orang yang pernah kamu sakiti. Dengan permintaan maaf itulah kamu akan menjadi sahabat mereka. Jangan sampai kamu membiarkan lubang itu tidak tertutup. Maka tutuplah dengan permintaan maafmu!", kata bapaknya menenangkan.

Keesokan harinya, Zul meminta maaf kepada semua teman-temannya di sekolah. Dari permohonan maaf itulah hati Zul menjadi sejuk, tidak seperti biasanya. Sekarang Zul tidak ingin lagi mencaci-maki temannya, dia juga selalu menjaga perkataannya. Walhasil Zul mempunyai banyak  teman di dekatnya. Tidak dijauhi, apalagi dibenci.

arhsa.wordpress.com
arhsa.wordpress.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun