Mohon tunggu...
Khasbi Abdul Malik
Khasbi Abdul Malik Mohon Tunggu... Guru - Gabut Kata.

Panikmat Karya dalam Ribuan Tumpukan Kertas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Si Zul dan Paku

15 November 2017   05:28 Diperbarui: 15 November 2017   05:30 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
arhsa.wordpress.com

Suatu hari, Si Zul pulang dari sekolah, saat itu bapaknya sedang duduk di ruang tamu menanti kedatangannya. Sepertinya ada sesuatu yang beliau rencanakan untuk anak kesangannya itu.  "Assalamu'alaikum" teriak Zul di depan rumahnya. Seperti biasa, tanpa menunggu jawaban dari dalam dia langsung masuk rumah.

"Hei... Zul kemari!" bapaknya memanggil, dengan sedikit mengangkat suara.

"Ada apa bapak memanggil Zul?" tanya si Zul dengan heran.

"Sudahlah Zul, kemari... duduk di samping bapak" kali ini bapaknya memberikan penekanan pada kalimatnya. Zul pun duduk di samping bapak dan menaruh tas yang berisi satu buku tulis dengan sembarang. Sebelum bapak memulai pembicaraan suasana sempat hening sejenak.

Apa yang akan disampaikan bapak sudah dipikirkan matang-matang. Dia tidak berencana membuat Zul tersinggung dengan apa yang akan beliau katakan. Secara perlahan dan hati-hati laki-laki setengah baya itu memulai perbincangan.

"Zul mengapa kamu suka mengejek teman kamu di sekolah?, bapak tadi mendengar laporan dari guru kalau kamu mengejek temanmu di sekolah" ungkap bapak tanpa basa-basi.

Zul tidak terlihat heran, dia bahkan menjawab dengan sangat santai "Pak.., Zul itu mengejek hanya untuk hiburan saja di sekolah, anggapan mereka aja yang berlebihan".

Tanpa pikir panjang bapak segera menjelaskan "Zul, itu bukan berlebihan tapi kamu mengejeknya keterlaluan, sampai teman kamu itu menangis".

"Memang dia yang cengeng pak.." katanya, santai.

Bapaknya terdiam sejenak. Setelah beberapa saat, beliau menyuruh Zul untuk membeli paku se-kantong plastik "Zul sekarang bapak ingin kamu membeli sekantong kresek besar paku berukuran agak besar".

Zul menjawab dengan rasa keberatan di hati "Baik pak".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun