Mohon tunggu...
Choujiyya
Choujiyya Mohon Tunggu... Pelajar

books and flowers addict 📖🌷 catch me on insta @diariezee

Selanjutnya

Tutup

Roman

Ini Lima Syarat Satria Jawa! Sudahkah Anda Melaksanakannya?

11 Oktober 2025   07:11 Diperbarui: 11 Oktober 2025   08:30 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wayang Kulit (Sumber: commons.wikimedia.org/Ivuvisual)

… “Kau keturunaan darah para satria Jawa …. pendiri dan pemunah kerajaan-kerajaan …. Kau sendiri berdarah satria. Kau satria …. Apa syarat-syarat satria Jawa?” 

“Sahaya tidak tahu, Bunda.”

“Husy, Kau yang terlalu percaya pada segala yang serba Belanda. Lima syarat yang ada pada satria Jawa: wisma, wanita, turangga, kukila, dan curiga. Bisa mengingat?”

Diskusi antarmata kebenaran mengudara, buah hati dan ibunda bertutur kata guna mengutarakan keingintahuan putranya. Petikan dialog di atas berakar dari buku ‘Bumi Manusia’ karya sastrawan ternama, Pramoedya Ananta Toer. Sebagai pembaca, pasti kamu akrab dengan namanya bukan? Pramoedya alias Pram, sastrawan legendaris dan aktivis yang menulis series Perburuan (Roman Tetralogi Buru) ini sudah giat mengarang sejak 1940-an bahkan sebagian besar karyanya telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa, khususnya Roman Tetralogi Buru, Pram menyusunnya dalam sepuluh tahun pengasingan di Pulau Buru. Buku ‘Bumi Manusia’ merupakan salah satu karya dari pengasingannya di dalam buku tersebut Pram menyinggung tentang lima syarat satria Jawa. Namun, sudahkah kamu mengetahui lima syarat satria Jawa?

Berdasarkan percakapan ibunda dari Minke dan sang anak, Minke dalam buku ‘Bumi Manusia’ terdapat lima syarat satria Jawa, yakni:

  • WISMA

Wisma mengacu pada tempat tinggal atau rumah. Lelaki sejati dianggap memiliki kemandirian, tanggung jawab, dan kemapanan saat ia mempunyai rumah tempat ia membangun dan mengelola keluarga kecilnya. Menurut sang bunda, “… Tanpa rumah orang tak mungkin satria. Orang hanya gelandangan. … Rumah bukan sekedar alamat, Gus, dia tempat kepercayaan sesama, pada yang meninggali. …”

  • WANITA

Memiliki pasangan hidup menjadi bagian dari kesempurnaan kodrat laki-laki. Wanita ialah lambang kehidupan dan penghidupan, kesuburan, kemakmuran, dan kesejahteraan. Pasangan hidup dianggap sebagai pendukung dalam menempuh kehidupan dalam suka maupun duka karena wanita menjadi sumbu pada semua penghidupan hingga kehidupan berputar dan berasal.

  • TURANGGA

Turangga atau kuda ialah alat yang dapat membawa satria Jawa kemanapun ia pergi. Kuda diyakini sebagai kendaraan yang mengarahkan langkah jauh sang satria dan menariknya pada ilmu, pengetahuan, kemampuan, ketrampilan kebiasaan, keahlian, hingga kemajuan. Ini menandakan satria mampun mengemban tugas dan tanggung jawab dalam meraih mimpi, sebab seperti kata bunda, “… Tanpa turangga takkan jauh langkahmu, pendek penglihatanmu.”

  • KUKILA

Kukila, burung merupakan lambang keindahan, kelangenan (hobi) dan keseimbangan batin. Burung bagi sang satria menjadi pedoman dalam kepuasan batin pribadi yang tidak ada hubungannya dengan penghidupan dan membuat satria tampil menawan, lantaran tanpa kukila orang hanya sebongkah batu tanpa semangat.

  • CURIGA

Curiga berarti keris, bagi satria Jawa keris menjadi simbol kewaspadaan, kesiagaan, keperwiraan, alat untuk mempertahankan ke-empat unsur sebelumnya. Seperti pesan bunda, “… Tanpa keris yang empat akan bubar binasa bila mendapat gangguan…”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun