Mohon tunggu...
كيفن سيرالله
كيفن سيرالله Mohon Tunggu... Humanisme

Pecandu Keheningan | Penikmat Kopi | Membaca Dan Menulis |

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Intrik, Dendam, dan Dalang: Catatan atas Robohnya Wahyu Moridu

22 September 2025   03:41 Diperbarui: 22 September 2025   04:03 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara hukum, Wahyu Moridu tetap memiliki ruang untuk melakukan pembelaan diri. Konstitusi dan prinsip due process of law menjamin hak tersebut. Namun secara politik, ruang tersebut sangat terbatas. Fenomena yang disoroti Arendt tentang kecepatan opini publik membuat upaya pembelaan hukum tidak serta-merta dapat mengembalikan citra. Dengan kata lain, ada jurang yang lebar antara legitimasi hukum dan legitimasi politik.

Penutup

Kasus Wahyu Moridu memperlihatkan bahwa kejatuhan seorang aktor politik di tingkat lokal tidak dapat dilepaskan dari intrik, dendam, dan perhitungan strategis yang melibatkan baik lawan maupun kawan politik. Meskipun muncul melalui persoalan yang tampak pribadi, pada dasarnya ia merupakan bagian dari permainan politik yang lebih luas.

Serangan moral menjadi senjata efektif karena ia bekerja cepat, melampaui prosedur hukum dan etika formal

Tulisan ini disarikan dari diskusi dan perenungan yang berlangsung dalam ruang publik informal, yakni warung kopi. Di ruang semacam itu, percakapan warga sering kali lebih jujur dan tajam dibanding forum resmi, karena ia memadukan pengalaman sehari-hari, intuisi politik, dan bacaan akademik.

Oleh : Kevin Sairullah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun