Oleh: Keristin Oktalia
Saat kulihat sebuah memori
Aku melihat masa -- masa itu
Seperti siaran terdahulu
Kini berputar kembali
Memperlihatkan kenangan pahit itu
Siaran itu tiba -- tiba menyapaku
Seakan mengingatkanku pada masa itu
Lalu kubuka lembaran -- lembaran pilu nan gersang
Aku pun melihatnya
Kenangan pahit  masih terngiang dalam pikiran
Melekat erat sekali
Seakan tak  mau pergi untuk kulupakan
Akankah semua itu akan terus menggangguku?
Akankah aku hanya terdiam menatap layar kelam itu?
Atau layar kelam itu akan pergi menghilang suatu saat?
Oh Tuhan
Aku hanyalah sehelai kain yang terinjak
Oleh kelamnya kenangan itu
Membuatku hanya bisa terdiam membisu
Menahan segala yang kutakutkan
Oh Tuhan
Izinkanku melenyapkan semua itu
Rangkaian ingatan yang seharusnya dilupakan
Aku ingin hanya ada senyuman
Bukan terpaan ketakutan
Oh Tuhan
Izinkan aku tersenyum
Izinkan aku tertawa bersenda gurau walau hanya sedetik
Tanpa ada bayangan -- bayangan itu
Pada masa itu