Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Beras

28 Agustus 2025   06:03 Diperbarui: 28 Agustus 2025   06:03 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berhentilah menjadi petani
Hidupmu tak kan pernah berubah sejahtera
Buang cangkul, sabit dan caping itu
Biarkan sawah-sawah mati dan ditumbuhi padang ilalang

Sekarang, waktunya berlomba ke kota
Menjadilah abdi partai ..
Bagaimanapun caranya, berjuanglah sampai engkau meraihnya  
Pada waktunya kelak, hidupmu pasti sejahtera

Nantinya, partaimu akan menuntunmu ke Senayan
Menjadikanmu wakil rakyat yang terhormat
Di Senayan, kamu tak perlu lagi belepotan lumpur memburu beras
Karena, sang beras itu akan menimbunmu setiap bulan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun