Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Penemuan Albumin dari Beras: Terobosan Rekayasa Genetika yang Mengubah Industri Medis Global

10 Agustus 2025   07:00 Diperbarui: 10 Agustus 2025   01:46 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: FDA approves new biotechnology - (www.chinadaily.com.cn)

Di tengah pesatnya perkembangan dunia medis, ada satu tantangan besar yang terus membayangi: ketersediaan komponen darah penting, terutama Human Serum Albumin (HSA). 

Protein ini memainkan peran vital dalam tubuh manusia, mulai dari menjaga tekanan osmotik darah hingga membantu transportasi hormon dan obat-obatan. Ia juga menjadi penolong utama dalam perawatan pasien dengan luka bakar, sirosis hati, atau syok akibat trauma berat.

Namun, hingga kini pasokan HSA dunia sepenuhnya bergantung pada donor darah manusia. Masalahnya, jumlah donor terbatas, sementara permintaan meningkat setiap tahun. Lebih dari itu, proses transfusi membawa risiko penularan penyakit jika tidak dilakukan dengan prosedur ketat.

Kabar baiknya, para ilmuwan kini menemukan solusi yang berpotensi mengubah peta industri medis global. Melalui rekayasa genetika, mereka berhasil memproduksi albumin sintetis yang identik dengan albumin manusia… dari beras. 

Penemuan ini bukan hanya sekadar pencapaian ilmiah, tetapi juga langkah besar menuju kemandirian pasokan protein darah yang aman, murah, dan berkelanjutan.

Apa Itu Human Serum Albumin (HSA)?

HSA adalah protein utama dalam plasma darah manusia. Jumlahnya melimpah, sekitar 50–60% dari total protein plasma, dan fungsinya sangat penting, antara lain:

* Menjaga keseimbangan cairan tubuh melalui pengaturan tekanan osmotik.

* Mengangkut hormon, enzim, dan obat-obatan ke berbagai bagian tubuh.

* Menstabilkan tekanan dan volume darah.

* Digunakan secara klinis untuk terapi pasien luka bakar, penderita sirosis, serta penanganan syok akibat trauma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun