Di tengah pesatnya perkembangan dunia medis, ada satu tantangan besar yang terus membayangi: ketersediaan komponen darah penting, terutama Human Serum Albumin (HSA).Â
Protein ini memainkan peran vital dalam tubuh manusia, mulai dari menjaga tekanan osmotik darah hingga membantu transportasi hormon dan obat-obatan. Ia juga menjadi penolong utama dalam perawatan pasien dengan luka bakar, sirosis hati, atau syok akibat trauma berat.
Namun, hingga kini pasokan HSA dunia sepenuhnya bergantung pada donor darah manusia. Masalahnya, jumlah donor terbatas, sementara permintaan meningkat setiap tahun. Lebih dari itu, proses transfusi membawa risiko penularan penyakit jika tidak dilakukan dengan prosedur ketat.
Kabar baiknya, para ilmuwan kini menemukan solusi yang berpotensi mengubah peta industri medis global. Melalui rekayasa genetika, mereka berhasil memproduksi albumin sintetis yang identik dengan albumin manusia… dari beras.Â
Penemuan ini bukan hanya sekadar pencapaian ilmiah, tetapi juga langkah besar menuju kemandirian pasokan protein darah yang aman, murah, dan berkelanjutan.
Apa Itu Human Serum Albumin (HSA)?
HSA adalah protein utama dalam plasma darah manusia. Jumlahnya melimpah, sekitar 50–60% dari total protein plasma, dan fungsinya sangat penting, antara lain:
* Menjaga keseimbangan cairan tubuh melalui pengaturan tekanan osmotik.
* Mengangkut hormon, enzim, dan obat-obatan ke berbagai bagian tubuh.
* Menstabilkan tekanan dan volume darah.
* Digunakan secara klinis untuk terapi pasien luka bakar, penderita sirosis, serta penanganan syok akibat trauma.