Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Perhentian Waktu Hari ini, Sepuluh Tahun Silam

6 Desember 2022   09:55 Diperbarui: 6 Desember 2022   10:07 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(3)

Sepuluh tahun berlalu,

Pada jalanan nan terjal dan berbatu ini

Kita telah berhasil menanak onak dan duri, bersama

Mengunyah luka-luka, mendaur ulang segala sampah keluh-kesah

(4)

Kini segalanya telah merupa indah saja, meski kita

Masih saja setia di jalanan yang sama

Jalan nan terjal berbatu, dipenuhi onak dan duri-duri tajam

Menikmati sungguh kemanapun maunya nafas langkah menuju, bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun