Mohon tunggu...
Kayla Maharani
Kayla Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswi

Hanya seorang pemudi yang sangat tertarik dengan psikologi manusia.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Psikopati vs Sosiopati: Criminal Profiling Dalam Analisis TKP

20 Desember 2024   14:57 Diperbarui: 20 Desember 2024   14:34 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


7. Kriminalitas
    a. Psikopati: Perencanaan yang detail, sulit dilacak, sangat rapi, sebisa mungkin tidak meninggalkan jejak.
    b. Sosiopati: Kejahatan spontan, lebih mudah dilacak, meninggalkan jejak yang banyak.


8. Emosi
    a. Psikopati: Dingin, tanpa rasa bersalah.
    b. Sosiopati: masih menunjukkan emosi walau hanya pada hal tertentu.

Keterkaitan Olah TKP Dengan Perilaku Psikopati dan Sosiopati Melalui Pendekatan Studi Kasus

Pada saat terjadi sebuah kejahatan, tentunya tidak akan ada manusia yang tidak meninggalkan jejak. Sebuah jejak, walaupun hanya secuil, merupakan sebuah bukti berharga guna meminimalisir terjadinya peristiwa kejahatan selanjutnya. Dengan perbedaan yang sangat mencolok ini, tentunya hasil olah TKP dan jenis kejahatan yang dilakukan juga berbeda.

A. Studi Kasus Psikopati: Israel Keyes

Studi kasus yang cukup relevan pada topik kali ini adalah kasus psikopat bernama Israel Keyes. Israel Keyes merupakan seorang psikopat dan pembunuh berantai berdarah dingin asal Amerika yang terkenal karena perencanaan matang dan kebersihannya dalam merapikan TKP. Rentang kasus terjadi dari tahun 2001- Februari 2012. Korban terakhirnya, Samantha Koenig diculik pada tanggal 1 Februari 2012 dari tempat kerjanya, Kedai Kopi Common Grounds Espresso Stand. CCTV menunjukkan adanya pengancaman menggunakan senjata api untuk mengintimidasi sang korban.

Sebagai seorang psikopat yang metodis dan terstruktur, Israel Keyes melakukan serangkaian manipulasi pada TKP untuk mengelabui polisi. Israel Keyes sama sekali tidak pernah meninggalkan tanda kekerasan atau pencurian. Ia selalu menyembunyikan tubuh korban di lokasi terpencil tanpa adanya jejak darah maupun barang bukti. Lebih dari itu, Keyes bahkan telah memilih lokasi serta murder kits yang akan ia gunakan untuk membunuh dan menghilangkan jejak. Segala perencaan yang sangat matang ini membuat korban dan pelaku seakan-akan hanya “menghilang” di telan bumi tanpa sebab yang jelas. TKP yang ditinggalkan tampak sangat dingin, seakan tanpa emosi. Tidak ada sidik jari. Tidak ada tanda kekacauan emosional maupun keterikatan psikologis pada korban. Tidak ada tanda-tanda perilaku impulsif. Seluruh hal ini mencerminkan perilaku gangguan kepribadian psikopati yang terencana dan tanpa emosi. Tidak adanya keterlibatan psikologis membuat pihak penyidik semakin kesulitan melacak Keyes. Jika tidak ada keterikatan psikologis, maka tidak ada faktor emosi, tidak ada motif yang jelas dan tidak ada tanda kepanikan dari pelaku.

Setelah membunuh korbannya, Keyes melakukan serangkaian pemalsuan dan pengaturan guna memainkan psikologis keluarga korban. Ia dengan sengaja membekukan tubuh Samantha selama beberapa hari dan menjahit kelopak matanya, lalu mengatur tubuh Samantha dengan sedemikian rupa agar tampak “hidup”. Di dalam fotonya, ia meletakkan koran terbaru yang memuat tanggal terkini di bagian latar foto untuk mengelabui keluarga korban. Ia ingin keluarga korban percaya bahwa Samantha masih hidup pada hari itu. Kelak, keadaan ini dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk memanfaatkan kondisi emosi keluarga korban dan memeras uang mereka. Hal ini juga sempat menghambat proses penangkapan. Sang pelaku tahu betul bahwa jika korban masih hidup, pihak kepolisian akan terlebih dahulu memastikan keselamatan korban daripada menangkap pelaku karena status kejahatannya adalah penculikan saja, bukan pembunuhan.

Olah TKP Israel Keyes menunjukkan betapa terorganisirnya ia sebagai seorang psikopat. Tidak ada satu pun bukti yang tertinggal pada tempat kejadian perkara. Walau begitu, Keyes berhasil ditangkap berkat kesalahannya sendiri saat menggunakan kartu kredit korban dan menarik uang dari ATM. Ia tidak menyadari bahwa video pengawasan yang tertanam di dalam mesin ATM merekam wajahnya saat menarik uang. Berkat hal tersebut, Israel Keyes berhasil ditangkap pada tanggal 2 Maret 2012 di Lone Star, Texas setelah kasus penculikan dan pembunuhan yang ia lakukan terhadap Barista Samantha Koenig.

B. Studi Kasus Sosiopati: Edmund Kemper

Tidak seperti seorang psikopat yang cenderung obsesi dengan detail, sosiopat lebih mengedepankan emosi yang berantakan, membuatnya lebih mudah untuk ditangkap dan diidentifikasi. Namun, bukan berarti seorang sosiopat lebih bodoh dan tidak secerdas psikopat. Orang dengan kecenderungan sosiopati acap kali menggunakan kemampuannya untuk berempati sebagai alat untuk mendapatkan perhatian korbannya. Empati yang mereka rasakan dapat bersifat manipulatif, ini dikarenakan tidak seperti psikopat yang memiliki disfungsi amygdala, seorang sosiopat cenderung memiliki otak dengan fungsi normal. Yang menjadi penyebab utama dari perubahan perilaku mereka adalah trauma yang mendalam, terutama trauma masa kecil. Inilah mengapa pada kasus pembunuhan berlatar sosiopati, korban mereka biasanya memiliki pola tersendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun