Mohon tunggu...
Dzulhizam
Dzulhizam Mohon Tunggu... -

Tersesat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Musim dan Doa

9 November 2015   06:25 Diperbarui: 9 November 2015   09:19 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Google's Image"][/caption]

Sederhana saja.

Seperti katamu, bahwa kata-kata yang kita lontarkan ke benak udara adalah doa.

Mungkin, seperti air yang menguap.

Lindap ke langit-langit menggumpal awan agar hujan turun kelak, kataku saat itu.

 

Bagaimana jika kemarau datang?

Maukah Kau tetap merapalnya?

Karena hujan telah dipastikan tak ‘kan turun selama musim itu, tanyaku tiba-tiba.

Mungkin wajahmu disana terhenti di simpang kesima,

karena dimusim itu akan terlalu banyak dahaga.

 

Kalau begitu akan aku pastikan tak ada kemarau dalam doaku, jawabmu.

Dan karena Tuhan tahu doaku tak bermusim untukmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun